logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPerubahan Scorpene dan...
Iklan

Perubahan Scorpene dan Kebutuhan Penjaga Bawah Laut

Naval Group meninggalkan penggunaan sistem AIP dan akan menggunakan baterai lithium.

Oleh
MADINA NUSRAT DARI PERANCIS
Β· 1 menit baca
Thierry Petit, perwakilan dari Naval Group, saat menunjukkan maket kapal selam Scorpene di Naval Group, Cherbourg, Perancis, Selasa (1/10/2024).
KOMPAS/MADINA NUSRAT

Thierry Petit, perwakilan dari Naval Group, saat menunjukkan maket kapal selam Scorpene di Naval Group, Cherbourg, Perancis, Selasa (1/10/2024).

Sejak tragedi kapal selam KRI Nanggala-402 terjadi pada 2021, praktis hanya empat kapal selam yang bisa diandalkan menjaga kawasan laut Indonesia yang mencapai 3,2 juta kilometer persegi. Pembangunan kapal selam Scorpene yang telah disepakati dengan Naval Group, Perancis, masih membutuhkan waktu tujuh tahun lagi. Walakin, kapal ini dijanjikan lebih efektif pada segi energi, lebih lama menyelam, dan tentunya aman bagi prajurit yang menggunakan.

Scorpene Evolved yang telah disepakati untuk dibangun di dermaga PT PAL, di Jawa Timur, lewat transfer teknologi, dipastikan menjadi kapal selam pertama buatan Naval Group yang menggunakan energi baterai lithium-ion. Dengan demikian, tak ada lagi penggunaan air independent propulsion (AIP) pada kapal selam yang dibuat Naval Group, termasuk risiko kebocoran hidrogen.

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan