logo Kompas.id
Politik & HukumFeri Amsari: ”Reshuffle” pada ...
Iklan

Feri Amsari: ”Reshuffle” pada Akhir Pemerintahan Jokowi Akan Boroskan Anggaran Negara

Rencana ”reshuffle” dinilai akan menelan biaya besar sehingga tidak efektif anggarannya.

Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
· 0 menit baca
Pengajar hukum tata negara Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Feri Amsari berbicara sebagai narasumber dalam acara ”Dalil Kecurangan Pemohon PHPU Pilpres 2024: Mungkinkah Dibuktikan” di Jakarta, Jumat (29/3/2024).
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Pengajar hukum tata negara Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Feri Amsari berbicara sebagai narasumber dalam acara ”Dalil Kecurangan Pemohon PHPU Pilpres 2024: Mungkinkah Dibuktikan” di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Ide reshuffle atau penggantian menteri di Kabinet Indonesia Maju, yang dilontarkan Presiden Joko Widodo saat ditanya pers di Ibu Kota Nusantara atau IKN kemarin, dinilai akan memboroskan anggaran. Dengan masa kerja Presiden Joko Widodo yang akan segera berakhir atau tinggal dua bulan lagi, reshuffle dinilai tidak akan efektif.

Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, mengatakan, reshuffle memanglah hak prerogatif presiden, tapi pelaksanaannya harus mempertimbangkan banyak hal. ”Reshuffle memang hak prerogatif presiden, tapi juga tidak boleh konyol,” katanya di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Editor:
SUHARTONO
Bagikan