logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPemilih Gen Z Dominan di...
Iklan

Pemilih Gen Z Dominan di Pilkada 2024, Benarkah Mereka Buta Politik?

Pendekatan politik kepada generasi Z tak bisa disamakan dengan kelompok pemilih yang lebih tua.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
Β· 0 menit baca
Suasana saat KPU Lebak melakukan sosialisasi kepada pemilih mula di SMKN 1 Lebak, Banten, Selasa (19/9/2023). Sosialisasi ini merupakan rangkaian dari Kirab Pemilu 2024 yang merupakan program KPU yang berlangsung sejak 14 Januari 2023 atau satu tahun menjelang pemungutan suara.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana saat KPU Lebak melakukan sosialisasi kepada pemilih mula di SMKN 1 Lebak, Banten, Selasa (19/9/2023). Sosialisasi ini merupakan rangkaian dari Kirab Pemilu 2024 yang merupakan program KPU yang berlangsung sejak 14 Januari 2023 atau satu tahun menjelang pemungutan suara.

Selama ini, perilaku buta politik kerap disematkan pada generasi Z. Namun, generasi berusia di bawah 26 tahun yang berpotensi menjadi kelompok pemilih kedua terbesar setelah generasi milenial dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024 atau sama seperti Pemilu 2024, Februari lalu, itu pun selalu bisa mematahkan pandangan miring tersebut. Hal ini setidaknya tampak kembali menjelang digelarnya Pilkada 2024.

Seusai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, preferensi politik generasi Z (gen Z) menjadi bulan-bulanan lantaran disebut merepresentasikan perilaku buta politik. Kendati demikian, tingkat partisipasi politik mereka cukup tinggi. Hasil exit poll Indikator Politik Indonesia pada 21 Februari 2024, misalnya, menunjukkan bahwa 23,4 persen atau hampir seperempat dari total pemilih Pilpres 2024 berasal dari gen Z. Antusiasme serupa pun masih terasa menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 pada November mendatang.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan