logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDorong Gen Z Jadi Petani,...
Iklan

Dorong Gen Z Jadi Petani, Akademisi: Penuhi Dulu Lahan Minimal 1 Hektar

Program penumbuhan petani milenial kerap terhenti karena para petani pemula sulit memenuhi skala ekonomi lahan minimum.

Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
Β· 1 menit baca
Petani ditemani keluarganya saat mengolah lahan pertanian yang akan ditanami kembali di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2024). Petani di kawasan sentra penghasil sayuran itu menyikapi awal musim kemarau dengan mengganti tanaman di lahan mereka dengan tanaman yang hanya membutuhkan sedikit air.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petani ditemani keluarganya saat mengolah lahan pertanian yang akan ditanami kembali di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2024). Petani di kawasan sentra penghasil sayuran itu menyikapi awal musim kemarau dengan mengganti tanaman di lahan mereka dengan tanaman yang hanya membutuhkan sedikit air.

JAKARTA, KOMPAS β€” Petani Indonesia saat ini masih didominasi golongan tua dengan lebih 70 persen petani telah berusia di atas 43 tahun. Demi regenerasi petani, Kantor Staf Presiden atau KSP berkomitmen mendorong generasi Gen Z menjadi petani. Namun, akademisi menilai generasi muda enggan bertani karena minimal harus punya sawah 1 hektar agar bisa hidup layak.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, program regenerasi petani harus dilakukan secara inklusif dan kolaboratif guna mempercepat prosesnya. ”Dengan semakin tuanya demografi petani saat ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk mendorong generasi muda agar tertarik masuk sektor agraris sebagai pilihan karir,” kata Moeldoko dalam keterangan pers tertulis yang dirilis pada Kamis (9/5/2024).

Editor:
SUHARTONO
Bagikan