logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊBerkaca Kasus Gibran, PDI-P...
Iklan

Berkaca Kasus Gibran, PDI-P Evaluasi Rekrutmen Calon Kepala Daerah

Pemilihan calon kepala daerah yang mengutamakan faktor kedekatan dengan elite terbukti memunculkan masalah.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
Β· 1 menit baca
Ratusan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P yang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P dalam rangka konsolidasi partai menghadapi Pemilu 2024 pada Jumat (17/6/2022).
SEKOLAH PARTAI PDI-P

Ratusan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P yang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P dalam rangka konsolidasi partai menghadapi Pemilu 2024 pada Jumat (17/6/2022).

JAKARTA, KOMPAS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berkomitmen untuk lebih selektif dan hati-hati dalam menjaring bakal calon kepala daerah. Kapasitas kepemimpinan serta komitmen kandidat terhadap rakyat menjadi prioritas ketimbang popularitas dan kedekatan dengan elite.

Empat bulan jelang pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yakni pada akhir Agustus 2024, partai-partai politik (parpol) sudah mulai menjaring bakal calon kepala daerah. Pengurus daerah sejumlah parpol, tidak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala daerah. Kesempatan itu dibuka untuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia. Seluruh kalangan masyarakat baik kader parpol maupun bukan, bisa mendaftarkan dirinya.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan