logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บMantan Bupati Bertumbangan,...
Iklan

Mantan Bupati Bertumbangan, Caleg Petahana Dominasi Suara Terbanyak di Sulteng

Beberapa mantan kepala daerah di Sulawesi Tengah terancam gagal ke DPR karena perolehan suara mereka tergolong rendah.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
ยท 1 menit baca
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyโ€™ari (kanan) didampingi anggota KPU, Parsadaan Harahap (tengah) dan Yulianto Sudrajat, memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu Provinsi Sulawesi Tenggara di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyโ€™ari (kanan) didampingi anggota KPU, Parsadaan Harahap (tengah) dan Yulianto Sudrajat, memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu Provinsi Sulawesi Tenggara di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Sejumlah mantan wakil gubernur dan mantan bupati di Sulawesi Tengah terancam gagal melenggang ke Senayan, tempat anggota DPR bekerja. Pasalnya, perolehan suara para mantan kepala daerah itu lebih rendah ketimbang calon anggota legislatif petahana, anggota DPR yang kembali ikut berkontestasi dari dapil yang meliputi semua kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.

Dari ratusan calon anggota legislatif (caleg) yang berkompetisi di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah, tujuh di antaranya merupakan mantan kepala daerah. Mereka adalah Wakil Gubernur Sulteng 2016-2021 Rusli Baco Dg Palabbi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Bupati Tolitoli 2011-2021 Mohammad Saleh Bantilan dari PAN, Bupati Banggai 2016-2021 Herwin Yatim dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Bupati Buol 2011-2021 Amirudin Rauf dari Partai Demokrat, dan Bupati Banggai 2011-2016 Sofhian Mile dari Partai Nasdem. Selain itu, Gubernur Sulteng 2011-2021 Longki Djanggola dari Partai Gerindra dan Bupati Morowali 2007-2018 sekaligus caleg petahana dari Partai Demokrat, Anwar Hafid.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan