KPPS Aceh Menjemput Suara Kelompok Rentan dan Difabel
Semua lapisan warga antusias mengikuti Pemilu 2024. Suara mereka menentukan arah pembangunan bangsa.
Dalam Pemilu 2024, setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama. Oleh sebab itu, semua pemilih harus dapat memberikan hak suaranya demi keberlanjutan pembangunan bangsa Indonesia.
Erlina Malinda (44), seorang penyandang disabilitas, sejak pukul 07.30 berada di tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/2/2024). Dengan menggunakan sepeda listrik roda tiga, Erlina melaju ke TPS.
”Tidak aksesibel bagi disabilitas, tetapi lumayan bisa dilalui sepeda listrik,” kata Erlina.
TPS tempat dia memilih berada di lapangan terbuka. Awalnya, dia antre bersama pemilih lain, tetapi belakangan petugas KPPS memberikan kesempatan memilih terlebih dahulu bagi Erlina. Setelah menerima lima surat suara, Erlina menuju ke bilik suara sambil tersenyum.
”Ruangannya terlalu sempit, susah untuk kita buka surat suara sebesar ini,” kata Erlina.
Baca juga: ”Nyoblos” Dahulu, Berburu Diskon Kemudian
Butuh waktu sekitar 10 menit bagi Erlina untuk merampungkan pencoblosan kelima surat suara itu. Petugas dengan sigap menurunkan kotak suara ke lantai agar Erlina bisa memasukkan surat suara secara mandiri. Erlina dengan bangga memperlihatkan ujung jari yang dicelup tinta ungu.
Menurut Erlina, TPS tidak ramah difabel. Dalam daftar pemilih, nama Erlina tidak masuk dalam kelompok difabel. Meski demikian, ia sangat antusias mengikuti pemilu.
Erlina menaruh harapan besar kepada presiden-wakil presiden, anggota DPR, dan anggota DPD yang dia pilih. Sebagai penyandang disabilitas, dia menginginkan pemerintah memberikan perhatian dan peluang besar bagi mereka untuk berkembang dan memperoleh pekerjaan.
Erlina menilai, kelompok difabel masih mengalami keterbatasan akses, terutama untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Akibatnya, belum semua penyandang disabilitas dapat hidup mandiri.
Di TPS yang lain, Ali dengan menggunakan tongkat kayu tertatih menuju ke bilik suara. Tidak ada perlakuan khusus baginya. Namun, Ali terlihat antusias memberikan hak suara.
Harapannya banyak kepada pemimpin yang terpilih. Dia hanya ingin lebih sejahtera, mudah mendapatkan pekerjaan, dan harga kebutuhan pangan terjangkau.
Pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 di Provinsi Aceh berlangsung lancar. Sejak pagi, warga berbondong-bondong menuju ke TPS. Selain memilih presiden-wakil presiden, mereka juga memilih perwakilannya ke parlemen, yakni anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Pemilu di Aceh sedikit berbeda dengan daerah lain karena adanya keikutsertaan partai politik lokal. Enam partai politik lokal memperebutkan suara untuk menuju ke DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Jemput bola
Sementara di Kampung Jawa, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) nyaris tidak memiliki waktu untuk istirahat. Setelah melayani pemilih di TPS, mereka segera meluncur ke rumah warga untuk jemput suara.
Baca juga: Perjuangan Disabilitas di Aceh Memberikan Hak Suara
Menggunakan sepeda motor, beberapa petugas meluncur ke rumah warga yang sudah terdaftar dalam DPT, tetapi yang bersangkutan tidak bisa ke TPS. Ada delapan warga yang tidak bisa memilih ke TPS, mereka merupakan warga lanjut usia, penyandang disabilitas, dan ibu yang baru melahirkan.
Menyadari semua warga mempunyai hak yang sama, Ketua PPS Kampung Jawa Minda Amin menuturkan, sebagai petugas, pihaknya berkewajiban untuk mempermudah warga memberikan hak suara. ”Jika kami tidak menjemput ke rumah, kami melanggar aturan. Sebab, sebelumnya, mereka sudah melaporkan bahwa mereka tidak bisa ke TPS,” kata Minda.
Saat berjumpa dengan pemilih kelompok rentan, Minda dan petugas KPPS menjelaskan tata cara mencoblos dan membantu melipatkan surat suara. Pencoblosan juga disaksikan oleh pengawas dan saksi dari partai politik.
Minda menuturkan tidak ada kendala dalam proses pemungutan suara. Mereka bekerja keras sejak kemarin hingga proses perhitungan suara rampung. ”Kami harus berkejaran dengan waktu, tetapi semua lancar,” kata Minda.
Sebelumnya, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP)/Komisi Pemilihan Umum (KPU) Aceh Saiful mengatakan, persiapan pelaksanaan pemilu di provinsi paling barat itu berjalan sesuai rencana.
Sebanyak 3.742.037 pemilih di Aceh memiliki hak suara pada 14 Februari 2024. Adapun jumlah TPS di Aceh sebanyak 16.052 unit. Pemilu di Aceh sedikit berbeda dengan provinsi lain karena adanya keikutsertaan partai politik lokal.
Saiful mengatakan, pada Pemilu 2024 target partisipasi pemilih minimal 85 persen dari jumlah pemilih yang terdaftar. Adapun pada Pemilu 2019 jumlah partisipasi pemilih di Aceh sebesar 82 persen.
Baca juga; Hasil "Quick Count" Litbang Kompas Prabowo-Gibran Unggul Satu Putaran