Para Capres-Cawapres Ingatkan Pendukung untuk Kawal Suara
Setelah berakhirnya masa kampanye, pelanggaran pemilu dan politik uang perlu diwaspadai.
JAKARTA, KOMPAS — Dua hari terakhir masa kampanye, Jumat-Sabtu (9-10/2/2204), dimanfaatkan ketiga pasangan kandidat Pemilihan Presiden 2024 untuk meyakinkan masyarakat untuk mendukung mereka di hari pemungutan suara yang tinggal dua hari lagi, termasuk mengawal penghitungan suara. Walakin, kampanye terbuka di detik terakhir itu diprediksi tak berpengaruh terhadap pilihan pemilih karena sebagian besar sudah memiliki preferensi.
Di akhir masa kampanye, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun mengingatkan para peserta pemilu, aparatur sipil negara (ASN), dan TNI-Polri untuk tidak berkampanye di masa tenang pada 11-13 Februari. Hal ini mengingat kampanye di luar jadwal berpotensi dilakukan bukan oleh kandidat ataupun tim kampanye serta berpotensi memunculkan politik uang.
Tak hanya meriah dan dibanjiri massa pendukung, kampanye metode rapat umum atau kampanye terbuka tiap kandidat pemilihan presiden (pilpres) selama dua hari terakhir ini juga diramaikan oleh para elite politik, mantan presiden, serta sejumlah menteri kabinet Presiden Joko Widodo.
Di akhir masa kampanye, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun mengingatkan para peserta pemilu, aparatur sipil negara (ASN), dan TNI-Polri tidak berkampanye di masa tenang pada 11-13 Februari.
Sabtu kemarin, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masing-masing menghadiri kampanye terbuka di Jakarta International Stadium dan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sementara capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri kampanye terbuka di Surakarta dan Semarang, Jawa Tengah.
Saat menghadiri kampanye terbuka di GOR Lembupeteng, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, capres Anies Baswedan mengajak massa pendukungnya memperjuangkan perubahan. Adapun cawapres pendampingnya, Muhaimin Iskandar, saat berkampanye di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur, mengajak pendukungnya untuk tidak mudah goyah atas rayuan agar mengubah dukungan kepada kandidat lain. ”Pemilu dua hari lagi, jaga TPS,” ujar Muhaimin.
Saat menghadiri kampanye terbuka di Jakarta International Stadium, Jakarta, Sabtu, Anies-Muhaimin menyampaikan keyakinan mereka bahwa pemilu tidak akan berlangsung satu putaran. Anies pun meminta pendukungnya agar saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) nanti tidak hanya mencoblos surat suara, tetapi juga mengawal proses penghitungan suara agar pemilu tetap jujur dan adil.
Dengan mengenakan kemeja berwarna biru muda, capres Prabowo Subianto saat menghadiri kampanye terbuka di GOR Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat, meminta tiap pendukungnya yang hadir bisa mengajak 10 warga lain untuk memilihnya dan tiap orang yang diajak juga mengajak 10 orang lainnya. Dengan cara itu, Prabowo meyakini kemenangan di Pilpres 2024 bisa diraih dalam satu putaran.
Baca juga: Perjalanan Kampanye Tiga Capres, dari Dialog, ”Gemoy”, Bermalam, hingga Tiktok
Datang ke TPS
Dalam kampanye yang turut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia itu, Prabowo juga meyakinkan pendukungnya untuk datang ke TPS pada 14 Februari. Tak hanya mencoblos, mereka juga diminta mengawal perolehan suara Prabowo-Gibran. Adapun Gibran pada Jumat berkampanye di Bandung, Jawa Barat.
Menutup rangkaian kampanye terbuka di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu, Prabowo-Gibran menegaskan komitmennya untuk menjalankan program makan gratis bagi anak-anak jika memenangi kontestasi.
”Kalau kau tidak setuju, enggak usah gabung di kabinet Prabowo Subianto,” ucapnya. Kampanye ini turut dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri saat hadir di kampanye terbuka Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Surakarta, mengingatkan pemilih agar tak kepincut elite dan calon pemimpin yang gemar membagikan bantuan sosial. Apalagi, itu untuk kepentingan elektoral. ”Itu (bansos) gula-gula supaya kalian kesengsem,” kata Presiden ke-5 RI ini.
Ganjar dalam pidatonya mengungkapkan, Surakarta tetap menjadi kandang PDI-P. Ia pun mengapresiasi massa pendukung yang hadir.
Kampanye terbuka terakhir tidak terlalu berpengaruh pada pilihan pemilih karena sebagian besar pemilih sudah memiliki preferensi.
Pada Jumat, saat kampanye terbuka di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Ganjar meminta pendukungnya menyosialisasikan Ganjar-Mahfud dan programnya. Menurut Ganjar, Bogor merupakan lumbung suara lantaran padatnya penduduk. ”Gunakan hak pilih Anda dengan bebas tanpa tekanan,” ujarnya.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, kampanye terbuka terakhir tidak terlalu berpengaruh pada pilihan pemilih karena sebagian besar pemilih sudah memiliki preferensi. Lagi pula, lanjutnya, angka strong voters di tiap-tiap kandidat juga sudah cukup tinggi.
Menurut Arya, hal terpenting dari kampanye terbuka di akhir masa kampanye adalah meyakinkan para pendukung untuk datang ke TPS dan mencoblos surat suara. Sebab, partisipasi akan sangat menentukan hasil akhir pemilu.
Baca juga: Strategi ”Gemoy” Prabowo di Tengah Gempuran Sentimen Negatif
Waspadai politik uang
Menghadapi masa tenang, anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, mengatakan, Bawaslu telah mengirimkan surat imbauan kepada peserta pemilu untuk tidak melakukan aktivitas kampanye selama masa tenang pada 11-13 Februari. Bawaslu juga mengirimkan surat imbauan serupa kepada pimpinan TNI, Polri, serta ASN di sejumlah instansi.
Loli mengatakan, kampanye di luar jadwal berpotensi dilakukan bukan oleh kandidat ataupun tim kampanye. Mereka sering kali sulit dijerat karena aturan hanya mengikat peserta dan tim kampanye. Oleh karena itu, Bawaslu meminta peserta pemilu ikut berkomitmen guna memastikan orang-orang yang tidak masuk dalam tim kampanye tidak berkampanye di masa tenang.
Terlebih, potensi politik uang masih cukup tinggi selama masa tenang. ”Kami melakukan patroli pengawasan untuk mengantisipasi potensi politik uang dan kampanye di luar jadwal, termasuk di media sosial,” ucapnya.