Pemilu 2024
Guru Besar Universitas Syiah Kuala Ingatkan Pejabat Negara Tidak Salahgunakan Kekuasaan
Masyarakat kampus gelisah melihat perilaku elite politik yang menabrak etika dalam berpolitik di masa Pemilu 2024.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F09%2F0b2874e5-6def-446b-8c87-695623528041_jpg.jpg)
Para guru besar dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Provinsi Aceh, menyampaikan sikap keprihatinan atas proses Pemilu 2024, Jumat (9/2/2024).
BANDA ACEH, KOMPAS — Empat hari menjelang pemungutan suara, puluhan guru besar dan sivitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengingatkan pemerintah dan pejabat negara tidak memanfaatkan kekuasaan dan fasilitas negara untuk kepentingan politik pribadi dan kelompok. Para tenaga pendidik dari kampus ”Jantong Hatee Rakyat Aceh” itu mengajak rakyat Indonesia mengawal proses Pemilu 2024 agar berjalan jujur dan adil.
Pernyataan sikap tersebut dibacakan pada Jumat (9/2/2024) di depan Tugu Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma), Banda Aceh. Profesor Akhyar, perwakilan guru besar USK, menuturkan, proses pemilu harus berjalan sesuai dengan aturan agar hasil pemilu berkualitas. Dia mengatakan, semua pihak harus menegakkan prinsip pemilu, yaitu langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil.