Ketiga Capres Pamer Jurus Pacu Kesejahteraan, Kesehatan, dan Pendidikan
Ketiga calon presiden dalam Pemilu 2024 memamerkan strategi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS — Ketiga calon presiden dalam Pemilu 2024 memaparkan strategi utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia di bidang kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini terungkap dalam segmen pertama debat kelima Pemilihan Presiden 2024 yang diikuti tiga calon presiden di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.
Ketiga peserta debat adalah calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan; calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto; dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Moderator dalam debat kelima pilpres adalah Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
Tema dalam debat kelima adalah kesejahteraan sosial serta pembangunan sumber daya manusia dan inklusi. Adapun enam subtema debat terakhir meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
Prabowo Subianto mendapatkan giliran pertama menyampaikan visi dan misi terkait tema. Prabowo menyatakan, dirinya dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka telah menyiapkan strategi transformasi bangsa. Strategi ini antara lain meningkatkan kemakmuran dan kualitas hidup masyarakat serta memberikan makanan bergizi bagi anak sejak di dalam kandungan hingga dewasa.
Simak juga: Debat Capres Terakhir di Pemilu 2024
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat kelima pada Pemilu 2024 yang digelar Minggu (4/2/2024).
Ia pun menuturkan, salah satu program utama Prabowo-Gibran adalah menyediakan 3 juta rumah di wilayah perdesaan, pesisir, dan perkotaan. Selain itu, memberikan beasiswa pendidikan di luar negeri bagi 10.000 lulusan SMA untuk belajar kedokteran serta 10.000 lulusan SMA untuk belajar teknologi informatika, matematika, kimia, dan fisika.
”Dengan strategi transformasi bangsa akan mengatasi masalah angka kematian ibu, anak kurang gizi dan tengkes, kemiskinan ekstrem, hingga meningkatkan panen petani. Kami menargetkan kualitas hidup masyarakat naik 1,5 hingga 2 persen,” kata Prabowo.
Prabowo pun mengungkapkan salah satu masalah dalam pelayanan kesehatan adalah kekurangan tenaga dokter sekitar 140.000 orang. Karena itu, salah satu program utama Prabowo-Gibran adalah membuka hingga 300 fakultas kedokteran di Indonesia.
”Kami juga akan meningkatkan kompetensi dan gaji guru honorer, aparatur sipil negara, dan TNI-Polri. Dengan peningkatan gaji, kualitas hidup mereka akan lebih baik,” tambahnya.
Lihat juga: Suasana Jelang Debat Capres Kelima
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang mendapatkan giliran kedua menegaskan, dirinya dan calon wakil presiden Mahfud MD telah menyiapkan strategi untuk membangun tiga komponen penting, yakni kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan. Menurut Ganjar, kualitas hidup yang baik dimulai dengan olahraga dan makanan yang sehat.
Program ini untuk memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas hingga di daerah yang terisolasi.
Ia menyatakan, Ganjar-Mahfud akan membuka akses kesehatan bagi masyarakat di daerah yang terisolasi dan terpencil. Upaya ini terwujud dengan penyediaan satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan di setiap desa.
”Program ini untuk memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas hingga di daerah yang terisolasi,” ucap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengungkapkan pengakuan salah seorang aktivis di Yogyakarta bahwa kelompok perempuan dan penyandang disabilitas masih terpinggirkan hingga kini. Karena itu, Ganjar menegaskan akan menyiapkan layanan pendidikan dan layanan sosial yang adil dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
”Kami akan menyiapkan sistem pendidikan dengan kurikulum yang mantap, lebih inklusif dan berbudaya. Nasib guru dan dosen akan menjadi perhatian utama. Kami juga telah bertemu dengan perwakilan buruh yang menginginkan adanya revisi Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, keresahan yang disampaikan para tokoh bangsa dan akademisi menginginkan implementasi demokrasi di Indonesia harus sesuai dengan koridor. ”Demokrasi yang baik harus memberikan teladan bagi masyarakat. Hal ini telah ditunjukkan calon wakil saya yang telah mundur dari jabatannya,” tutur Ganjar.
Anies Baswedan pada kesempatan ketiga menilai penyebab rendahnya kualitas hidup masyarakat Indonesia adalah masalah ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, Pulau Jawa dan luar Jawa, serta perkotaan dan perdesaan. Kondisi ini merupakan fenomena yang berbahaya dan memicu gejolak sosial.
Ia mengungkapkan, hanya ada segelintir orang yang menguasai perekonomian bangsa. Padahal, pendiri negara sekitar 60 orang dari kalangan intelektual yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
”(Sejumlah) 45 juta warga belum memiliki pekerjaan yang layak dan 70 juta warga belum memiliki layanan sosial. Sementara 15 juta warga mengalami kekerasan mental dan seksual. Hal ini dipicu ketimpangan yang terjadi di Indonesia saat ini,” ungkap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, dirinya dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar akan menyediakan layanan pendidikan yang mencerdaskan masyarakat dengan biaya terjangkau serta memastikan setiap warga hidup sehat. ”Penyediaan layanan pendidikan harus sesuai kebudayaan dan etika yang terjaga. Penyediaan Bantuan Sosial Plus diberikan sesuai dengan kebutuhan yang diberi,” tegas Anies.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari dalam sambutannya memberikan inti dari kutipan Al Quran Surat Sad Ayat 35. Hasyim menuturkan, para calon pemimpin bangsa dan wakil rakyat sebelum mendapatkan kekuasaan harus memulai dengan istigfar agar dapat mengemban tugas dengan hati yang bersih, niat yang ikhlas, dan tulus.
”Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, para panelis, moderator, dan media massa yang menampilkan debat. Kami menyampaikan permintaan maaf jika ada kekurangan,” kata Hasyim.
Adapun 12 panelis debat adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) periode 2022-2026 Aminuddin Syam; Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Asep Saepudin Jahar; inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (BAN PDM), Bahruddin.
Lainnya, Direktur Eksekutif SAFEnet yang juga akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Damar Juniarto; Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Emeritus PM Laksono; sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo; Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan Onno Widodo Purbo.
Nama lainnya adalah Reni Kusumowardhani dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi); Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) dan Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar; aktivis disabilitas yang juga penasihat hak disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) Tolhas Damanik; pengajar Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Tukiman Tarunasayoga; serta Guru Besar di Bidang PAUD dan Jender Universitas Pendidikan Indonesia Vina Adriany.