PEMILU 2024
Tokoh Bangsa Serukan Pemilu yang Transparan
KPU miliki tanggung jawab moral dan politis yang berat sekaligus mulia karena KPU yang mengantarkan lahirnya presiden.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F31%2Fe43298e6-9a78-4e53-bce9-0adf641cb2e3_jpg.jpg)
Ketua Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Sinta Nuriyah bertemu dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Sinta Nuriyah didampingi beberapa tokoh, seperti Makarim Wibisono, Erry Riyana Hardjapamekas, Komaruddin Hidayat, dan Alissa Wahid. Pertemuan GNB dengan KPU merupakan salah satu ikhtiar untuk memastikan transisi kepemimpinan melalui pemilu yang damai sehingga persatuan dan keutuhan bangsa terjaga.
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa meminta Komisi Pemilihan Umum dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum 2024 secara damai, jujur, adil, transparan, dan berwibawa. Pelaksanaan pemilu yang berkualitas dan bermartabat akan menghasilkan pemerintahan dengan legitimasi yang kuat.
Seruan tersebut disampaikan sejumlah tokoh bangsa dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) saat bertemu Komisi Pemilihan Umum di kantor KPU, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Pertemuan tertutup selama dua jam itu dihadiri antara lain Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, sebagai ketua gerakan. Bersama Sinta, hadir pula Komaruddin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, Makarim Wibisono, dan Alissa Wahid.