logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊMahfud MD Tepis Isu Rencana...
Iklan

Mahfud MD Tepis Isu Rencana Menghadap Presiden Joko Widodo

Mahfud MD menepis isu dirinya akan menghadap Presiden Joko Widodo pada Jumat (26/1/2024).

Oleh
VINA OKTAVIA
Β· 2 menit baca
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/1/2024) malam.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/1/2024) malam.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS β€” Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, tidak menjawab saat ditanya kapan akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mahfud pun menepis isu dirinya akan menghadap Presiden Joko Widodo pada Jumat (26/1/2024).

”Ndak benar, belum ada konfirmasi,” ujar Mahfud saat menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung, Kamis (25/1/2024) malam.

Meski terus dicecar pertanyaan terkait rencananya mundur sebagai Menko Polhukam, Mahfud hanya diam dan tidak menjawab sama sekali. Ia tak merespons meski mendengar pertanyaan yang diajukan berulang kali oleh para wartawan.

Dalam acara Tabrak Prof! yang dihadiri ratusan warga, Mahfud menjawab berbagai pertanyaan dan tantangan dari mahasiswa, petani, dan buruh. Berbagai persoalan terkait kasus hukum ditanyakan dalam forum tersebut.

Agus Syafrudin, seorang buruh, misalnya, mengeluhkan kasus polusi batubara yang terjadi di Lampung. Ia juga mengaku telah mengirimkan berbagai dokumen pengaduan kasus tersebut ke Kantor Menko Polhukam.

Menanggapi hal itu,Mahfud berharap penggantinya dapat menyelesaikan berbagai kasus yang dilaporkan masyarakat. ”Mudah-mudahan nanti yang melanjutkan tugas saya melanjutkannya juga,” kata Mahfud saat menjawab pertanyaan Agus.

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung pada Kamis (25/1/2024) malam.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung pada Kamis (25/1/2024) malam.

Iklan

Sebelumnya, Mahfud menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya di Kabinet Indonesia Maju. Rencana untuk mundur dari kabinet disampaikan Mahfud dalam acara Tabrak Prof! yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Selain komitmennya dengan calon presiden Ganjar Pranowo, rencana mundur dari kabinet itu dilakukan dengan alasan untuk menghindari konflik kepentingan. Ia mengatakan masih menunggu momentum untuk dapat mundur dari jabatan Menko Polhukam.

Baca juga: Mahfud MD Menanti Momentum untuk Mundur dari Jabatan Menko Polhukam

Mahfud menyampaikan, semula dirinya tak akan mundur dari kabinet karena ingin menunjukkan etika yang baik sebagai pejabat negara. Meski ikut berkontestasi sebagai calon wakil presiden (cawapres), Mahfud mengaku tidak memanfaatkan kekuasaan dan fasilitas negara untuk urusan kampanye.

Namun, menurut Mahfud, situasinya tidak berimbang. Pihak lain justru menggunakan jabatan untuk kepentingan kontestasi. Bahkan, sejumlah menteri yang tidak ada kaitannya dengan politik juga bergabung menjadi anggota tim sukses capres dan cawapres.

Ganjar Pranowo juga menganjurkan Mahfud untuk mundur dari posisi menteri. Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya mengenai akun resmi Kementerian Pertahanan di platform media sosial X yang diduga digunakan untuk mengampanyekan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung pada Kamis (25/1/2024) malam.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menghadiri acara Tabrak Prof! di Bandar Lampung pada Kamis (25/1/2024) malam.

Menurut Ganjar, kasus tersebut bisa terjadi akibat tidak ada ketegasan aturan mengenai mundur atau tidaknya pejabat publik jika mengikuti pilpres. Sebab, jika keputusannya mereka tidak mundur dari jabatan, potensi konflik kepentingan akan selalu ada.

Ditambah lagi, sejumlah kejadian belakangan ini, ada pihak yang disebutnya menyalahgunakan fasilitas dan alat transportasi kementerian atau pemerintah daerah untuk kepentingan kampanye (Kompas, 23 Januari 2024).

Baca juga: Hindari Konflik Kepentingan, Mahfud MD Siap Mundur dari Jabatan Menkopolhukam

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan