logo Kompas.id
Politik & HukumKampanye Pilpres dalam Alunan ...
Iklan

Kampanye Pilpres dalam Alunan Musik

Melalui musik, para musisi yang terlibat dalam tim pemenangan dapat mengubah fans mereka menjadi pemilih.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, NIKOLAUS HARBOWO, IQBAL BASYARI
· 6 menit baca
Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berkumpul dan berbincang sejenak dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berkumpul dan berbincang sejenak dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Sehari sebelum masa kampanye terbuka pada Pemilu 2024 dibuka, grup band asal Jakarta, Slank, mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Di markas legendaris yang terletak di Jalan Potlot, Jakarta, itu, Bimbim, Kaka, Abdee, Ivanka, dan Ridho sama-sama mengenakan jaket bomber hijau yang ditempeli beberapa emblem identitas Ganjar-Mahfud. Mereka mengumumkan lagu baru yang dibuat khusus untuk memompa semangat pemenangan pasangan calon nomor urut 3 itu, yang diberi judul ”Salam Metal”.

”Lagu adalah bahasanya kita sehari-hari, bahasanya Slank untuk melakukan aksi itu selalu lewat lagu dulu,” kata Kaka, vokalis grup musik Slank, di Jalan Potlot, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Kaka mengungkapkan, lagu merupakan instrumen yang menjadi penyemangat. Lewat lagu, tercipta energi yang mendorong Slank semakin yakin mendukung Ganjar-Mahfud yang menghadiri deklarasi dukungan mereka siang itu.

Tak tanggung-tanggung, Slank juga langsung turun berkampanye pada hari pertama rapat umum yang digelar Ganjar-Mahfud. Bersama dengan sejumlah penyanyi dan grup musik lainnya, Slank bakal tampil dalam acara bertajuk ”Hajatan Rakyat” di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

Slank mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud di markas Slank, Gang Potlot III, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023). Personel Slank tampak lengkap, mulai dari Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, Akhadi Wira Satriaji atau Kaka, Abdee Negara, Mohammad Ridwan Hafiedz atau Ridho, dan Ivan Kurniawan Arifin.
KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR

Slank mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud di markas Slank, Gang Potlot III, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023). Personel Slank tampak lengkap, mulai dari Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, Akhadi Wira Satriaji atau Kaka, Abdee Negara, Mohammad Ridwan Hafiedz atau Ridho, dan Ivan Kurniawan Arifin.

Ini bukan kali pertama Slank memberikan dukungan terbuka kepada pasangan capres-cawapres yang tengah berkontestasi. Pada Pilpres 2014, Slank menjadi bagian dari Komunitas Revolusi Harmoni yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Komunitas tersebut menjadi fenomenal karena menggelar ”Konser Salam Dua Jari” yang digelar pada hari terakhir kampanye pilpres atau empat hari sebelum pencoblosan dilakukan pada 9 Juli 2014.

”Konser Salam Dua Jari” juga menarik banyak massa. Lokasi konser, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kala itu penuh sesak.

Baca juga: Caleg Pesohor, dari Panggung Turun ke Kampung

Saat itu Slank juga menciptakan lagu khusus yang berjudul ”Salam Dua Jari” untuk mendukung Jokowi-Kalla. Bahkan, Jokowi-Kalla yang merupakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 juga menghadiri deklarasi dukungan dan rilis lagu tersebut di Jalan Potlot.

Tak hanya Slank, ada pula musisi lain dan sukarelawan yang memproduksi lagu untuk mengampanyekan Ganjar- Mahfud. Salah satunya pedangdut Trio Macan yang membuat lagu ”Ganjar Mahfud Gaspol”. Lagu berbahasa Jawa yang diunggah di platform Youtube itu kini sudah ditonton 997.000 kali.

Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan, timnya tidak pernah membatasi kreativitas para pendukung Ganjar-Mahfud. Karena itulah, lagu-lagu untuk mengampanyekan Ganjar-Mahfud kerap ditemukan di berbagai platform media sosial (medsos), antara lain Youtube dan Instagram.

Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat hadir memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi Capres dan Cawapres di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat hadir memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi Capres dan Cawapres di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Tak mau ketinggalan dari para pendukung, TPN pun bekerja sama dengan pencipta lagu dangdut koplo ”Mendung Tanpo Udan”, Kukuh Prasetya Kudamal, untuk membuat lagu kampanye Ganjar-Mahfud. Lirik lagu yang pernah sangat populer di Youtube dan Spotify dengan jumlah penonton hingga 170 juta orang itu diubah dengan lirik yang menceritakan sosok capres-cawapres yang berasal dari rakyat biasa serta terbiasa hidup merakyat. Diceritakan pula spirit dan komitmen Ganjar-Mahfud untuk membawa Indonesia semakin unggul dengan gerak cepat ”Sat Set dan Tas Tes” yang kemudian dijadikan judul baru lagu tersebut.

”Kami memilih lagu dangdut koplo, karena dangdut adalah lagunya rakyat. Judulnya pun kami ganti menjadi ’Sat Set Tas Tes ala Ganjar-Mahfud’. Kami harap lagu ini menjadi populer. Apalagi, refrain lagu asli ini pernah sangat populer di Tiktok, bahkan dibuat joget Tiktok oleh grup band sekaliber NCT,” ungkap Karaniya saat dihubungi pekan lalu.

Sesuai segmentasi pemilih

Dukungan musisi dan penciptaan lagu khusus kampanye juga didapat pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Selasa (16/1), meluncurkan lagu resmi kampanye yang berjudul ”Oke Gas Prabowo Gibran”.

”Oke gas, oke gas, nomor 2 torang gas” merupakan bagian dari lirik lagu rap yang dinyanyikan musisi asal Manado, Sulawesi Utara, Richard Jersey.

Boneka kostum ikon Gemoy yang dihadirkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran saat melakukan kampanye di persimpangan Sarinah, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Boneka kostum ikon Gemoy yang dihadirkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran saat melakukan kampanye di persimpangan Sarinah, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Iklan

Sebelum menjadi lagu resmi kampanye, lagu yang berjudul ”Oke Gas” itu juga sudah populer di medsos. Di Youtube, misalnya, video musik ”Oke Gas” yang diunggah sejak akhir September 2023 itu hingga saat ini sudah ditonton lebih dari 9 juta kali. Lagu itu juga kerap digunakan sebagai latar suara untuk berbagai aksi joget Prabowo di berbagai platform medsos. Kini, setelah mengalami perubahan judul, lirik, dan video musik, lagu tersebut sudah ditonton 790.000 kali hanya dalam empat hari.

Selain ”Oke Gas”, ada pula gubahan lagu dangdut koplo ”Ojo Dibandingke” ciptaan musisi Abah Lala, yang kini digubah menjadi ”Yo Musti Menang”. Melalui akun Youtubenya, Abah Lala mengungkapkan, lagu tersebut ia hadiahkan kepada Prabowo agar bisa menjadi Presiden RI pada 2024.

Jauh sebelum itu, grup musik Dewa 19 yang dipimpin Ahmad Dhani juga kerap tampil dalam berbagai agenda kampanye Prabowo-Gibran. Dhani dan kawan-kawan tak menciptakan lagu khusus untuk pasangan calon tersebut, tetapi menggubah lagu, misalnya, ”Kamulah Satu-satunya” menjadi ”Prabowo Satu-satunya”.

Baca juga: Adu Strategi Capres-Cawapres Meyakinkan Pemilih Bimbang

Wakil Ketua TKN Prabowo- Gibran, Ahmad Muzani, mengakui pelibatan musisi merupakan bagian dari kebijakan untuk menggaet pemilih muda, terutama generasi Z. Generasi Z dinilai sebagai kelompok pemilih yang ingin melihat politik sebagai aktivitas yang menyenangkan, jauh dari kesan berat dan rumit. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk menyajikan pesan kampanye secara lebih ringan, riang gembira, dan kekinian yang menjadi preferensi generasi Z.

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba di tempat debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center, (22/12/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba di tempat debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center, (22/12/2023).

”Makanya, lagu-lagi yang ada, kan, bukan yang top (legendaris), melainkan yang ngetop di Youtube, karena itu yang lebih bisa diterima. Termasuk artis-artisnya juga dari segi popularitas baru menanjak,” kata Muzani.

Sekalipun ditujukan untuk generasi Z, menurut dia, lagu kampanye yang sederhana dan mudah dihapalkan dari para penyanyi baru itu juga berpotensi diingat oleh generasi-generasi sebelumnya. Di era medsos, semua pengguna internet bakal terpapar konten-konten populer. TKN meyakini lagu kampanye yang bisa populer di medsos lama-kelamaan juga akan dinikmati kelompok pemilih di luar generasi Z dan diharapkan juga bisa memengaruhi pilihan mereka.

Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Muhammad Syaugi, mengatakan, Amin memang tidak menggandeng seniman ataupun pesohor tertentu untuk mengampanyekan pasangan nomor urut 1. Akan tetapi, mereka mengajak berbagai komponen masyarakat untuk menyalurkan kreativitas dalam memberikan dukungan melalui lagu-lagu.

Baca juga: Adu Strategi Capres-Cawapres Jaring Suara Perempuan

Calon presiden-wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Tema debat ketiga calon presiden yang diadakan oleh KPU adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Calon presiden-wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Tema debat ketiga calon presiden yang diadakan oleh KPU adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Contohnya, pada lagu resmi berjudul ”AMIN Aja Dulu” yang diunggah pada pertengahan Oktober 2023 tidak ada tokoh, artis, ataupun pesohor populer yang ditampilkan. Timnas Amin justru menggandeng masyarakat umum dari berbagai kalangan untuk membuat video untuk kampanye. Peran yang ditampilkan dalam video itu pun sejalan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya yang menggambarkan keresahan hidup dan meminta perubahan.

”Kami tidak menggandeng tokoh atau penyanyi secara khusus untuk memopulerkan Amin melalui lagu. Semua segmen kelompok kami libatkan karena perubahan dibutuhkan semua golongan,” ujar Syaugi.

Meskipun demikian, lanjutnya, dukungan dari kelompok seniman dan musisi dalam bentuk lagu terus bermunculan. Ada beberapa lagu dukungan kepada Amin dari pendukung dan sukarelawan yang diunggah di berbagai platform media sosial. Beberapa di antaranya ”Rentak Perubahan” dari Lebah Begantong, ”Anies Presiden” dari Refly Harun dan Ogie Cherista, serta ”Aminkan” ciptaan Yana RY.

Fans para musisi itu, kan, sangat percaya kepada mereka. Dalam posisi itu, ditransferlah kredibilitas pada musisi ke para capres-cawapre. Maka, diharapkan terjadi perubahan dari fans musisi kemudian menjadi pemilih capres-cawapres

Selain itu, ada kelompok-kelompok yang mengaransemen ulang ”AMIN Aja Dulu”, seperti dilakukan Gitalis Dwi Natarina atau dikenal Gita KDI. Ada pula berbagai kelompok membuat lagu berjudul sama, yakni AMIN, antara lain Kojek Rap Betawi, VelMelodies, serta Maidany. ”Semua murni dari masyarakat pejuang perubahan. Mereka menyumbangkan lagu untuk Anies-Muhaimin menggunakan modal mereka sendiri,” kata Syaugi.

Fans menjadi pemilih

Pakar komunikasi yang juga Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya, Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, melihat musisi dan lagu yang diciptakan untuk berkampanye dapat berperan sebagai penarik massa untuk berpartisipasi dalam aktivitas pasangan capres-cawapres. Memasuki masa kampanye akbar, peran tersebut memang dibutuhkan. Apalagi, tak jarang masyarakat menghadiri kampanye justru untuk menyaksikan penampilan idolanya.

Lebih dari itu, dukungan dari grup musik, penyanyi, ataupun selebritas itu juga cenderung dilakukan untuk mentransfer kredibilitas para musisi ke para capres-cawapres. Oleh karena itu, umumnya lagu yang dibuat menyinggung visi, misi, dan nilai yang diusung para pasangan calon. ”Fans para musisi itu, kan, sangat percaya kepada mereka. Dalam posisi itu, ditransferlah kredibilitas pada musisi ke para capres-cawapre. Maka, diharapkan terjadi perubahan dari fans musisi kemudian menjadi pemilih capres-cawapres,” ujar Kunto.

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berorasi di depan pendukungnya usai mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024 di KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berorasi di depan pendukungnya usai mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024 di KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Dalam budaya populer, ada pula transfer emosi yang terjadi melalui alunan musik dan lagu. Sisi emosional itu berpengaruh penting untuk mengatur perasaan dan nuansa batin para pemilih. Oleh karena itu, peran musisi dan karyanya bisa berperan optimal memobilisasi pemilih.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan