logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊWarga Pulau Komodo Hidup dalam...
Iklan

Warga Pulau Komodo Hidup dalam Bayang-bayang Pengusiran

Penduduk asli Pulau Komodo, Ata Modo, berharap mendapatkan hak atas tanah mereka di Loh Liang dan Desa Komodo.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
Β· 0 menit baca
Warga Desa Komodo, Haryanto (41), menunjukkan pohon kedondong yang berbaris rapi di daerah Loh Liang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/1/2024). Lurusnya barisan tanaman kedondong di Pulau Komodo tersebut menjadi bukti sejarah bahwa masyarakat sudah hidup di Loh Liang sejak lama.
KOMPAS/WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN

Warga Desa Komodo, Haryanto (41), menunjukkan pohon kedondong yang berbaris rapi di daerah Loh Liang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/1/2024). Lurusnya barisan tanaman kedondong di Pulau Komodo tersebut menjadi bukti sejarah bahwa masyarakat sudah hidup di Loh Liang sejak lama.

Tatapan Haryanto (41), warga Pulau Komodo, sedikit layu sesaat setelah tiba di Loh Liang, Taman Nasional Komodo. Tempat yang turun-temurun dihuni keluarganya itu kini telah disulap menjadi tempat wisata. Penduduk asli terpaksa pindah ke Desa Komodo atau 3 kilometer di barat daya tempat itu.

Di Loh Liang, pohon kedondong peninggalan penduduk lama masih tegak berdiri sejajar dan rapi. Usianya sudah puluhan tahun. Dulu fungsinya adalah pembatas kebun milik penduduk. Pohon itu merupakan salah satu bukti otentik bahwa Ata Modo, sebutan untuk penduduk asli Pulau Komodo, pernah tinggal di lokasi tersebut.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan