Incar 70 Kursi DPR, Demokrat Maksimalkan Kampanye Tatap Muka
Partai Demokrat memaksimalkan kampanye tatap muka untuk meraih 70 kursi di DPR RI. Namun, tidak mudah mencapainya.
CIREBON, KOMPAS — Partai Demokrat mengincar 70 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada Pemilihan Umum 2024. Kader partai pun terus memaksimalkan kampanye tatap muka. Meski demikian, target tersebut tidak mudah bagi partai papan tengah ini.
Kampanye tatap muka Partai Demokrat dengan masyarakat, antara lain, berlangsung di salah satu hotel di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Turut hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan sejumlah elite partai itu.
AHY mengatakan, waktu pencoblosan hanya tersisa satu bulan lebih. ”Untuk itu, kami terus melakukan pertemuan tatap muka seperti hari ini. Juga ketok pintu dari rumah ke rumah, dari warung ke warung, untuk menyampaikan program-program yang kami perjuangkan,” ujarnya.
Baca Juga: SBY ”Turun Gunung”, Demokrat Kembali Tegaskan Akan Menangkan Prabowo
Beberapa program itu adalah pupuk subsidi murah, beasiswa, bantuan langsung tunai, dan permodalan bagi usaha mikro kecil menengah. Program tersebut, lanjutnya, sudah dijalankan sejak Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, bapak AHY, menjadi presiden dua periode.
Partai Demokrat mengantar SBY menjadi Presiden Ke-6 Republik Indonesia pada Pemilu 2004 dan 2009. Selama kepemimpinan SBY, ia mengklaim, gaji aparatur sipil negara, TNI, Polri, dan pensiunan terus naik. Sebanyak 1,1 juta tenaga dan guru honorer juga menjadi ASN.
”Jika Demokrat kembali ke pemerintahan dan semakin kuat di parlemen, kita tingkatkan kesejahteraan rakyat untuk semua,” ucap AHY. Setelah 2014 hingga kini, Partai Demokrat berada di luar pemerintahan eksekutif. Ia pun berharap partainya bisa mengulang kejayaannya.
Saat Pemilu 2004, Demokrat berada di peringkat kelima di jajaran partai peserta pemilu setelah Partai Golkar, PDI-P, PKB, dan PPP. Perolehan suara itu mengantarkan banyak kader Partai Demokrat duduk di parlemen dengan mendapat 56 kursi (10,18 persen).
Pada Pemilu 2009, Demokrat tidak hanya meraih kemenangan dalam pemilihan presiden, tetapi juga di pemilihan legislatif. Di pileg, Demokrat memperoleh suara terbanyak, yakni 21,6 juta (20,81 persen). Demokrat pun menguasai 148 kursi di parlemen (26,43 persen).
Kini, kata AHY, Demokrat ingin kembali memenangkan pemilu pada 14 Februari 2024. ”Target nasional, kami ingin kembali doubledigit. Itu bisa dikatakan, kita ingin meningkatkan raihan (kursi) yang saat ini di DPR RI 54 kursi, kalau bisa, menjadi sekitar 70-an kursi,” tuturnya.
Saya ingatkan kepada caleg bahwa hasil Pemilu 2024 ini akan menentukan kans kita dalam pilkada.
Akan tetapi, AHY mengakui, perlu kerja keras meraih target itu. ”Kami paham dan sadari bahwa itu tidak mudah. Itu butuh perjuangan keras. Namun, saya juga punya optimistis karena caleg (calon legislatif)-caleg kami di lapangan ini penuh dengan semangat dan dedikasi,” katanya.
Demokrat saat ini termasuk dalam partai papan tengah, yang elektabilitasnya kurang dari 7 persen. Survei Litbang Kompas yang dirilis bulan lalu menunjukkan, elektabilitas Demokrat turun dari 7 persen pada Agustus 2023 menjadi tinggal 4,5 persen pada Desember.
Meski demikian, AHY mengklaim, survei internal partai menggambarkan hasil yang positif. Namun, pihaknya tetap terus berusaha meraih suara terbanyak. Ia pun mengingatkan, hasil Pemilu 2024 akan menjadi modal untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
”Saya ingatkan kepada caleg bahwa hasil Pemilu 2024 ini akan menentukan kans kita dalam pilkada. Dan, saya tahu ada cukup banyak kader Demokrat yang punya kans yang baik untuk maju di pilkada, baik di provinsi maupun kabupaten/kota,” katanya.
Herman Khaeron, calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat, optimistis bisa meraih suara maksimal di pantai utara Jabar. Saat kampanye AHY saja, ia mengklaim sekitar 3.000 warga hadir. ”Masyarakat Cirebon dan Indramayu itu loyal, juga terhadap Partai Demokrat,” ucapnya.
Baca Juga: Partai Demokrat Minta Kadernya Sampaikan Keberhasilan Pemerintahan SBY