Baliho Kerap Raib, Ganjar Minta Sukarelawan Tak Gentar
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, meminta sukarelawan fokus berkampanye dari pintu ke pintu. Soal pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, tim pemenangan akan lapor ke Bawaslu.
JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menganggap pencopotan baliho atau spanduk bergambar dirinya dan calon wakil presiden, Mahfud MD, sudah biasa terjadi di sejumlah daerah. Para sukarelawan diminta tidak tersulut emosi. Mereka diminta untuk tetap memperkuat gerakan akar rumput untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, mengingat waktu kampanye tinggal dua bulan lagi.
Ganjar Pranowo, di kantor Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Presiden (TKRPP) Kabupaten Karawang, Jumat (15/12/2023), mengatakan, sudah menerima banyak laporan mengenai pencopotan baliho atau spanduk bergambar Ganjar-Mahfud MD di sejumlah daerah. Selain di Bali dan Sumatera Utara, pencopotan spanduk dan baliho Ganjar-Mahfud belakangan ini juga terjadi di Banten.
”Jadi, sudah biasa baliho Ganjar-Mahfud dicopot di mana-mana. Di Bali dicopot, kemudian saya ke Sumatera Utara, eh dicopot waktu itu. Kemarin, Pak Mahfud ke Banten, dipasang pagi, enggak sampai dua jam, dicopot,” ujar Ganjar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menerima informasi setidaknya 70 spanduk, yang sengaja dipasang untuk menyambut kedatangan Mahfud di Banten, hilang dalam sekejap pada Selasa (12/12/2023) dini hari. TPN pun sudah mengantongi sejumlah alat bukti pencopotan spanduk-spanduk tersebut.
Baca juga: 70 Spanduk Ganjar-Mahfud di Banten Raib
Melihat fenomena itu, Ganjar meminta para sukarelawan untuk tidak terlalu mempersoalkannya. Ia justru berharap, para sukarelawan tidak gentar dengan situasi yang ada dan lebih baik memaksimalkan waktu untuk berkampanye dari pintu ke pintu (door to door). Apalagi, masa kampanye hanya sekitar dua bulan lagi.
”Waktunya tinggal 60 hari dan waktunya sangat pendek. Kita ketuk pintu. Kalau bertemu masyarakat, saya terharu karena bapak dan ibu pintar berkomunikasi dengan mereka,” ucap Ganjar.
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini terharu karena saat blusukan, menemukan masyarakat yang menawarkan untuk memasang baliho di rumah-rumah mereka. Ia mengaku, hal ini merupakan kekuatan rakyat dan tidak bisa terbendung.
”Sehingga tiba-tiba masyarakat mengeluarkan pernyataan, ’pasanglah di rumah kami, kami akan jaga’. Itu suara rakyat sejati bahwa mereka bukan penakut dan punya nurani, punya cara untuk melawan dengan baik-baik,” kata Ganjar.
Baca juga: Ganjar: Komitmen Menghadirkan Pemerintahan Bersih dan Melayani
Diduga ada pihak yang khawatir
Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis menuturkan, kejadian hilangnya puluhan baliho pasangan Ganjar-Mahfud di Banten mengingatkan publik atas apa yang pernah terjadi di Bali. Ketika itu, aparat pemerintahan yang dibantu pihak penegak hukum mencopot baliho Ganjar-Mahfud karena adanya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pulau Dewata.
”Jadi, kami mempertanyakan mengapa kejadian serupa terus berulang. Saya kira, kejadian ini tidak lagi spontan, saya menduganya sudah terencana,” kata Todung.
Pihaknya punya dasar untuk menduga bahwa pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu sudah direncanakan. Pasalnya, pencabutan baliho itu dilakukan secara serentak di sejumlah tempat dan terjadi pada saat tidak ada seorang pun tengah beraktivitas.
”Jadi, hanya kelompok tertentu yang bisa melakukan hal tersebut. Karenanya, kami dari TPN mengingatkan lagi lembaga-lembaga pemerintahan untuk tetap taat terhadap aturan perundang-undangan, khususnya yang menegaskan soal netralitas,” ujar Todung.
Atas kejadian tersebut, lanjut Todung, pihaknya akan melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Harapannya, Bawaslu bisa menyelidiki dan memberikan sanksi yang tegas sebagaimana diatur dalam perundang-undangan tentang pemilu.
”Bahkan jika nanti dari hasil penyelidikan, tindakan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu sudah mengarah ke pidana, saya kira Bawaslu tidak perlu ragu untuk membawanya ke jalur pidana,” ucap Todung.
Calon Anggota Legislatif DPR Daerah Pemilihan Banten 1 (Pandeglang-Lebak) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Bonnie Triyana, mengatakan, sebetulnya jumlah baliho Ganjar-Mahfud yang hilang di Banten lebih dari 70 baliho. Baliho-baliho itu sebelumnya terpasang mulai dari keluar tol Serang hingga masuk ke Cidahu. Cidahu merupakan kawasan kediaman ulama karismatik Banten, KH Abuya Muhtadi Dimyati yang belakangan telah menyatakan dukungan ke Ganjar-Mahfud.
”Jadi saya kira, ada pihak yang memang khawatir, cemas, takut kalau memang keberpihakan atau dukungan dari Abuya Muhtadi itu akan mendatangkan efek elektoral yang cukup besar bagi Ganjar Mahfud di Banten,” ucap Bonnie.
Sepanjang Jumat ini, Ganjar berkampanye di sejumlah daerah di Jawa Barat, mulai dari Kawarang hingga Bekasi. Di Karawang, Ganjar menyempatkan bertemu dengan dalang Darsa Wibiksana yang merupakan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Barat.
Setelah itu, Ganjar berziarah ke makam Syekh Quro di kompleks Masjid Agung Karawang. Syekh Quro memiliki peran penting sejarah penyebaran Islam di Karawang pada abad ke-14.
Baca juga: KTP Sakti Jadi Andalan Ganjar-Mahfud Yakinkan Pemilih
Kampanye Prabowo-Gibran
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkegiatan di institusi yang dipimpin masing-masing, Jumat (15/12/2023). Prabowo di Kementerian Pertahanan dan Gibran di Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Meski demikian, Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra menghadiri dan memimpin Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra, Jumat sore ini.
Menurut rencana, Prabowo juga akan melanjutkan kampanye ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Di sana, Prabowo akan menghadiri silaturahmi nasional sekaligus perayaan hari ulang tahun ke-2 Koperasi Mekar Digital Sejahtera.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Aminuddin Ma’ruf, mengatakan, Gibran juga akan melanjutkan kampanye pada akhir pekan. Sepanjang Sabtu-Minggu (16-17/12/2023) mendatang, putra sulung Presiden Joko Widodo itu akan berkeliling ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
Di Kalimantan Timur, kata Amin, Gibran akan blusukan, berdialog dengan komunitas kaum muda pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah. Tak hanya itu, ia juga akan menghadiri konsolidasi Kaltim Bergerak untuk mendorong mesin politik dari partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju dan para kelompok sukarelawan untuk mencapai target menang satu putaran.
Baca juga: Disinggung soal Putusan MKMK, Prabowo: Kita Bukan Anak Kecil
Selain itu, ia juga akan berkampanye di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat. Di sana, Gibran akan berdialog dengan tokoh lintas agama dan mengunjungi rumah ibadah yang menjadi simbol kebinekaan dan toleransi masyarakat.
”Gibran juga akan berkegiatan di IKN (Ibu Kota Nusantara) sebagai komitmen dari Prabowo-Gibran untuk melanjutkan dan mempercepat aktivasi IKN. Sebuah komitmen untuk melanjutkan pemerataan pembangunan dengan visi pembangunan Indonesia-sentris,” ujar Amin.