logo Kompas.id
Politik & HukumBudaya Etika Berdemokrasi ala ...
Iklan

Budaya Etika Berdemokrasi ala Gus Dur yang Tetap Relevan

Haul Ke-14 Gus Dur akan diselenggarakan di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (16/12/2023). Pada peringatan tersebut, keluarga akan mengangkat tema ”Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”. Tema ini relevan jelang Pemilu 2024.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 1 menit baca
Warga melintas di dekat mural bergambar wajah Presiden Indonesia Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur di dekat Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Warga melintas di dekat mural bergambar wajah Presiden Indonesia Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur di dekat Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Budaya etika berdemokrasi yang ditunjukkan oleh Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tetap relevan di tengah situasi kontestasi Pemilu 2024 yang kini memanas. Komitmen untuk mengangkat martabat, antikekerasan, serta ketundukan pada konstitusi dan undang-undang semestinya dimiliki oleh para kontestan pemilu.

Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid, mengatakan, pemikiran Gus Dur yang muncul puluhan tahun lalu masih sangat relevan dengan situasi demokrasi saat ini. Oleh karena itu, inspirasi dan keteladanan Gus Dur tentang demokrasi akan kembali dimunculkan saat Haul Ke-14 Gus Dur yang akan diselenggarakan di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (16/12/2023). Pada peringatan tersebut, keluarga akan mengangkat tema ”Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan