logo Kompas.id
Politik & HukumKetika Super Tucano Masuk ke...
Iklan

Ketika Super Tucano Masuk ke Awan Tebal Pekat Berjarak 30 Meter...

Kecelakaan dua pesawat EMB 314 Super Tucano di Pasuruan disebut karena awan tebal. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk mencegah hal ini berulang.

Oleh
NINA SUSILO, NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
· 1 menit baca
Warga melihat dari kejauhan lokasi jatuhnya satu dari dua pesawat TNI AU Super Tucano Skuadron Udara 21 di lereng pegunungan Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jumat (17/11/2023). Kecelakaan dua pesawat Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT 3103 menyebabkan empat penerbang tewas.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga melihat dari kejauhan lokasi jatuhnya satu dari dua pesawat TNI AU Super Tucano Skuadron Udara 21 di lereng pegunungan Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jumat (17/11/2023). Kecelakaan dua pesawat Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT 3103 menyebabkan empat penerbang tewas.

Kecelakaan pesawat EMB 314 Super Tucano di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terjadi setelah empat pesawat yang tengah melakukan terbang formasi masuk ke awan tebal. Setelah dilakukan prosedur dengan saling memisahkan diri, dua pesawat selamat, sementara dua lainnya mengalami kecelakaan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati dalam jumpa pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/11/2023). Pada kesempatan itu, Agung mengatakan, penerbangan yang kemudian berakhir dengan terjadinya kecelakaan tersebut pada awalnya diikuti empat pesawat dengan delapan anggota kru. Mereka disebut telah melakukan seluruh prosedur, mulai dari sebelum mesin dinyalakan hingga lepas landas pada pukul 10.51 hingga kontak pesawat hilang pada pukul 11.18.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan