logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊData Intelijen, PDI-P dan...
Iklan

Data Intelijen, PDI-P dan Gerindra Tak Persoalkan, Demokrat Menyayangkan

Respons partai politik cenderung beragam terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo yang memiliki data intelijen mengenai arah dukungan parpol. Pada intinya, mereka berharap data tersebut tidak disalahgunakan.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, KURNIA YUNITA RAHAYU
Β· 1 menit baca
Presiden Joko Widodo menjelaskan pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, dan 2034 untuk Indonesia dalam pembukaan Rakernas Sekretariat Nasional Jokowi di Kota Bogor, Jabar, Sabtu (16/9/2023) pagi.
KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo menjelaskan pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, dan 2034 untuk Indonesia dalam pembukaan Rakernas Sekretariat Nasional Jokowi di Kota Bogor, Jabar, Sabtu (16/9/2023) pagi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah partai politik menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai dirinya yang memegang data intelijen terkait arah dukungan partai politik pada Pemilihan Presiden 2024. Partai Demokrat bahkan keberatan atas hal tersebut. Sementara parpol lainnya berharap agar Jokowi tidak menyalahgunakan intelijen yang dimilikinya.

”Saya kira tidak hanya Partai Demokrat, semua parpol keberatan atas statement itu karena bukan ruangnya Presiden. Seandainya Kepala Negara tahu dan mengerti data itu, cukup untuk dirinya sebagai Presiden dalam mengelola negara, bukan disampaikan ke publik,” ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Editor:
Bagikan