logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPelajaran dari Sudiroprajan
Iklan

Pelajaran dari Sudiroprajan

Perbedaan tidak selalu menjadi sekat pemisah. Hal ini, antara lain, ditunjukkan oleh warga Sudiroprajan di Kota Surakarta. Ada pelajaran yang bisa dipetik dari komunitas ini soal menjaga toleransi.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI, PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
Aktivitas warga di jalan kampung di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023). Saat tengah hari terlihat keakraban warga keturunan etnis Tionghoa dan Jawa yang sedang makan di sebuah warung makan sederhana sambil bercengkerama.
DIAN DEWI PURNAMASARI

Aktivitas warga di jalan kampung di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023). Saat tengah hari terlihat keakraban warga keturunan etnis Tionghoa dan Jawa yang sedang makan di sebuah warung makan sederhana sambil bercengkerama.

Jalan kampung di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, suatu siang di pertengahan Mei lalu tak terlalu ramai. Di sebuah warung makan tampak warga dari latar belakang etnis berbeda asyik bercengkerama, saling bersenda gurau. Tak ada sekat komunikasi di antara warga yang berlatar belakang budaya Jawa dan warga beretnis Tionghoa.

Haryanto (58), salah satu warga senior di lingkungan itu, mengungkapkan, warga Tionghoa dan Jawa sudah lama hidup berdampingan di kampung Sudiroprajan sehingga sudah saling berbaur.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan