logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊJangan Korbankan Lagi Rakyat...
Iklan

Jangan Korbankan Lagi Rakyat dan Prajurit di Papua

Belum ada kebijakan makro yang menjadi acuan bagi semua pemangku kebijakan terkait Papua. Ketidakjelasan di tataran kebijakan negara menjadikan ketidakjelasan di lapangan sehingga rakyat dan prajurit yang jadi korban.

Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
Β· 1 menit baca
Tim gabungan TNI dan Polri di lokasi pembakaran pesawat Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023).
SATGAS DAMAI CARTENZ

Tim gabungan TNI dan Polri di lokasi pembakaran pesawat Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023).

Peristiwa tewasnya anggota TNI, Prajurit Satu Miftahul Arifin, di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, 15 April 2023, dalam penyerangan Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/Galuh Taruna dan Komando Pasukan Khusus sangat memilukan. Menurut informasi yang diperoleh Kompas, letusan senjata pertama berasal dari pihak kelompok kriminal bersenjata sehingga bisa disimpulkan mereka yang menyerbu TNI.

Tidak saja karena penyerbuan sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka, Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) itu terjadi sehari sebelum HUT Kopassus yang dibanggakan rakyat Indonesia, tetapi juga karena mencerminkan situasi secara umum di Papua. Berdasarkan data Komnas HAM, selama 2022, konflik bersenjata di Papua menelan 63 korban jiwa. Korban tewas terdiri dari 46 warga, 13 anggota TNI/Polri, dan 4 anggota KKB.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan