Satu Abad Nahdlatul Ulama
Cerita dari Para Kiai Kampung
Peran kiai di kampung dalam kehidupan masyarakat tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan, tetapi juga ilmu-ilmu lain untuk menunjang kehidupan masyarakat. Tak jarang, kiai juga menjadi penyelesai persoalan di masyarakat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F04%2F8d99008f-249d-433a-939a-3f00c2f79844_jpg.jpg)
Situasi di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur'aniyah yang diasuh oleh Muhamad Sochib (40), kiai kampung asal Desa Tlogorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (4/2/2023). Selain ilmu agama, Sochib juga mengajarkan ilmu wirausaha kepada para santrinya.
Muhamad Sochib (40) merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur’aniyah yang ada di Desa Tlogorejo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Di pesantren itu, ada sekitar 70 santri yang berasal dari berbagai daerah di Grobogan dan sekitarnya. Selain di pesantren itu, Sochib juga kerap mengajarkan ilmu agama di pesantren lain dan di sejumlah sekolah mulai dari tingkat raudhatul athfal, madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, hingga madrasah aliyah di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Sehari-hari, pria yang merupakan Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jateng itu juga mengajari tetangganya mengaji dan mendalami ilmu agama. Di samping mengajar mengaji, Sochib juga mendorong para tetangga yang mengaji di tempatnya untuk bersekolah hingga jenjang lebih tinggi. ”Dulu, orang-orang sini cuma sekolah sampai tingkat sekolah menengah atas. Setiap mengajar ngaji, selalu saya tanamkan kepada mereka kalau pendidikan itu kunci utama menuju kesuksesan. Saya bahkan mencontohkan kisah-kisah orang yang bisa mengubah hidup melalui pendidikan,” kata Sochib saat ditemui, Sabtu (4/2/2023), di Desa Tlogorejo.