logo Kompas.id
Politik & HukumWapres Amin: Sejarah Mencatat ...
Iklan

Wapres Amin: Sejarah Mencatat Ulama Perempuan Jadi Penggerak Kemajuan

Kongres Ulama Perempuan Indonesia II dibuka di Semarang, Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan, dalam sejarah Islam, ulama perempuan berkiprah dalam penyemaian ilmu pengetahuan.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 1 menit baca
Peserta berpakaian adat saat akan mengikuti pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). KUPI II yang digelar di Kota Semarang dan Kabupaten Jepara pada 23-26 November 2022 ini diikuti perwakilan dari 20 negara. Sebanyak 1.600 peserta hadir mengikuti kongres yang mengangkat tema Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan” ini.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Peserta berpakaian adat saat akan mengikuti pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). KUPI II yang digelar di Kota Semarang dan Kabupaten Jepara pada 23-26 November 2022 ini diikuti perwakilan dari 20 negara. Sebanyak 1.600 peserta hadir mengikuti kongres yang mengangkat tema Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan” ini.

SEMARANG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa Islam tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan kecuali dalam hal ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sejarah juga mencatat, ulama perempuan telah menjadi penggerak kemajuan peradaban.

Hal itu disampaikan Wapres Amin dalam sambutannya melalui rekaman video pada pembukaan konferensi internasional Kongres Ulama Perempuan Indonesia II di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). Pembukaan kongres itu turut dihadiri Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq, Ketua Majelis Musyawarah KUPI Badriyah Fayumi, Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Dwi Rubiyanti Kholifah, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan