logo Kompas.id
Politik & HukumSalah Paham ”Scientific Crime ...
Iklan

Penyelidikan Polisi

Salah Paham ”Scientific Crime Investigation”

Banyak yang salah memahami ”scientific crime investigation” dengan pemeriksaan bukti di laboratorium forensik atau kedokteran forensik. Padahal, forensik hanya salah satu tahap dari ”scientific crime investigation”.

Oleh
KHAERUDIN
· 1 menit baca
Penyidik dari kepolisian berjaga di depan rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (nonaktif) Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di bilangan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Penyidik dari kepolisian berjaga di depan rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (nonaktif) Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di bilangan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit berkali-kali menyatakan bahwa polisi akan menggunakan metode ilmiah dalam penyidikan tindak pidana atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh atasannya, bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Kapolri juga kembali menyatakan akan menggunakan metode scientific crime investigation dalam mengusut Tragedi Kanjuruhan yang berujung pada kematian ratusan suporter Arema.

Namun, apa itu metode ilmiah dalam penyidikan tindak pidana atau scientific crime investigation (SCI)? Publik kerap menganggap metode ini lekat dengan investigasi tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim forensik. Mungkin ini karena kita keseringan nonton serial televisi populer Amerika, CSI: Crime Scene Investigation yang menceritakan ilmuwan forensik dan analisis TKP di Departemen Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat, dalam membongkar kejahatan. Serial ini sukses secara global. Serial CSI pertama bahkan dibuat sampai 15 musim.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Terpopuler