logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTafsir Kontekstual Bisa Akhiri...
Iklan

Tafsir Kontekstual Bisa Akhiri Ketegangan Antarumat Beragama

Salah satu problem umat Islam saat ini adalah kecenderungan menafsirkan teks agama secara eksklusif. Pemahaman agama secara tekstual itulah yang mengakibatkan munculnya ketegangan antarumat beragama.

Oleh
IQBAL BASYARI
Β· 1 menit baca
Suasana salah satu sidang G20 Religion Forum atau R20 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022). R20 yang diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama bersama Liga Muslim Dunia ini diikuti 338 peserta dari 32 negara.
YOUTUBE TVNU

Suasana salah satu sidang G20 Religion Forum atau R20 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022). R20 yang diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama bersama Liga Muslim Dunia ini diikuti 338 peserta dari 32 negara.

JAKARTA, KOMPAS β€” Munculnya tafsir atas teks keagamaan yang kurang tepat mengakibatkan ketegangan hubungan sosial antarumat beragama. Oleh sebab itu, para pemimpin agama perlu menafsirkan ulang teks-teks keagamaan sesuai konteks yang relevan dengan perkembangan zaman.

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah mengatakan, salah satu problem umat Islam saat ini adalah kecenderungan melakukan penafsiran teks agama secara eksklusif. Penafsiran tersebut tidak disesuaikan dengan perkembangan zaman dan memahaminya secara tekstual. Akibatnya, muncul hubungan sosial yang tegang di antara umat beragama.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan