logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บHadirkan Diskursus Kewargaan...
Iklan

Hadirkan Diskursus Kewargaan untuk Halau Potensi Pembelahan

Potensi pembelahan di masyarakat masih membayangi. Gejala ke arah pembelahan mulai terlihat kendati tahapan Pemilu 2024 baru dimulai.

Oleh
RINI KUSTIASIH DAN IQBAL BASYARI
ยท 1 menit baca
Mural presiden Republik Indonesia dari masa ke masa tergambar di kawasan Curug, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/6/2022). Saat ini bursa calon presiden kian mengemuka seiring manuver beberapa partai politik menghangatkan suhu politik jelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang tinggal dua tahun lagi dengan memunculkan nama dan melakukan koalisi serta-serta lobi-lobi.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Mural presiden Republik Indonesia dari masa ke masa tergambar di kawasan Curug, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/6/2022). Saat ini bursa calon presiden kian mengemuka seiring manuver beberapa partai politik menghangatkan suhu politik jelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang tinggal dua tahun lagi dengan memunculkan nama dan melakukan koalisi serta-serta lobi-lobi.

Aksi dukung-mendukung terhadap tokoh yang โ€dijagokanโ€ berkontestasi di Pemilu 2024, antara lain, masif terlihat di media sosial sekalipun saat ini belum ada calon presiden atau capres definitif. Pengubuan masih mengikuti pola pembelahan yang terjadi pada Pemilu 2019, yakni antara kelompok yang mengklaim dirinya mewakili pandangan nasionalis dan kelompok lainnya yang mengklaim mewakili pandangan Islam.

Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, memetakan, pembelahan yang saat ini terlihat di medsos ialah antara kubu pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Masing-masing kubu saling menyerang, terutama di momen-momen saat keduanya mendapatkan sorotan publik.

Editor:
Bagikan