Parpol Pun ”Galau” Putuskan Capres dan Mitra Koalisi
Dua puluh bulan jelang Pilpres 2024, belum ada satu pun tokoh potensial capres yang memiliki elektabilitas menonjol. Situasi ini membuat parpol ”galau” untuk memutuskan capres yang akan diusung.
Berbeda dengan Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, manuver partai politik menyongsong Pemilu 2024 terjadi lebih awal. Satu koalisi telah terbentuk dan dua parpol lainnya secara terbuka menyatakan siap bekerja sama. Namun, belum ada satu pun yang memastikan dukungan calon presiden.
Bila pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 pembentukan koalisi cenderung didasarkan pada pilihan figur calon presiden, hal itu agaknya bergeser pada Pemilu 2024. Sejak dini, partai-partai kini mulai memikirkan strategi untuk merumuskan siapa yang akan mereka usung, termasuk dengan siapa mereka akan berkoalisi. Sebab, bagaimanapun konstitusi mengatur hanya parpol dan gabungan parpol yang dapat mengusung capres-cawapres.