logo Kompas.id
›
Politik & Hukum›Mei Datang Lagi
Iklan

Mei Datang Lagi

Isu hak asasi manusia kian termarjinalkan di tengah derap gemuruh pembangunan.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 1 menit baca
karikatur Budiman Tanuredjo
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

karikatur Budiman Tanuredjo

Bulan Mei datang lagi. Mei punya arti dalam sejarah republik ini. Gerakan reformasi tahun 1998—dua puluh empat tahun lalu—terjadi di bulan Mei. Diawali dengan krisis ekonomi, jadi krisis sosial dan krisis politik yang mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Presiden Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun menyatakan berhenti sebagai presiden dan digantikan Wapres BJ Habibie.

Gerakan reformasi Mei 1998 tak bisa dilepaskan dari peristiwa di Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Selasa siang, 12 Mei 1998, yang terik itu, saya berada di kawasan Grogol dan menyaksikan bagaimana aparat keamanan yang berada di atas jalan layang Grogol memberondong mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Peristiwa itu menjadi berita utama di harian Kompas, 13 Mei 1998. Empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas. Mereka adalah Elang Mulya Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hertanto, dan Hendriawan Sie.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan