Polarisasi Tidak Hanya Dipicu Durasi Kampanye
Untuk mencegah polarisasi, penyelenggara pemilu dapat mengatur secara tegas materi-materi yang dapat disampaikan di kampanye. Begitu juga materi yang dilarang, seperti materi bernuansa SARA.
JAKARTA, KOMPAS โ Munculnya polarisasi saat pemilu bukan hanya dipicu oleh durasi kampanye yang panjang, melainkan juga lebih karena konten dan metode kampanye yang digunakan dibalut dengan ujaran kebencian dan aroma permusuhan. Oleh karena itu, kurang tepat jika upaya meredam polarisasi kampanye hanya dititikberatkan pada pengaturan durasi kampanye dalam rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu 2024.
Selain mempertimbangkan durasi kampanye, pembuat kebijakan dan penyelenggara pemilu diminta juga memperhatikan konten kampanye serta bagaimana metode kampanye yang digunakan. Harapannya, dengan pengendalian terhadap metode kampanye, konten-konten yang dibalut ujaran kebencian dan provokasi permusuhan dapat diminimalkan, bahkan dihilangkan sama sekali.