Proses Hukum Aliran Dana Penyelundupan Senjata di Papua Belum Transparan
Ekosistem konflik di Papua lewat pengiriman pasukan dalam jumlah banyak secara terus-menerus menyebabkan banyaknya korban yang jatuh. Dampak lainnya, selalu terjadi jual beli senjata dengan kelompok kriminal bersenjata.
JAKARTA, KOMPAS β Lingkaran kekerasan di Papua akibat konflik bersenjata terus berlangsung. Ini salah satunya karena peredaran amunisi dan senjata di daerah konflik tak bisa dikendalikan. Walaupun aliran dana dan jalur penyelundupan diketahui, proses hukumnya selama ini cenderung tak transparan.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022), pukul 17.50 WIT. Dua anggota marinir tewas dalam peristiwa itu, yaitu Letnan Dua Mohamad Iqbal, yang merupakan komandan peleton pos. Beberapa jam kemudian nyawa Prajurit Satu Wilson Here juga tidak bisa diselamatkan karena menderita luka tembak di bagian perut. Senjata yang digunakan kelompok itu diduga adalah hasil rampasan dari aparat keamanan tahun 2020. (Kompas.id, Minggu, 27/3/2022)