logo Kompas.id
Politik & Hukum”Delik Viral” Pelecut Kerja...
Iklan

”Delik Viral” Pelecut Kerja Kepolisian

Respons cepat aparat kepolisian kerap muncul setelah satu kasus viral di dunia maya. Warganet menyindirnya dengan sebutan ”delik viral”. Hanya memberikan efek jera dalam jangka pendek, bukan jangka panjang.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AMzQWnXH4O-BOb0sa2ijvhZL-LA=/1024x858/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FScreen-Shot-2021-12-15-at-17.33.01_1639564407.png
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU

Salah satu cuitan warganet menggunakan tagar #PercumaAdaPolisi pada Rabu (15/12/2021).

Pekan kedua Desember 2021, jagat maya kembali riuh dengan kekecewaan masyarakat pada kerja kepolisian. Seorang warga di Jakarta Timur mengunggah video testimoni yang berisi keluhannya setelah melaporkan perampokan ke Kepolisian Sektor Pulogadung, Jakarta Timur, di media sosial. Laporan warga yang juga korban perampokan itu ”ditolak” oleh polisi. Alih-alih menindaklanjuti pengaduan, aparat justru memarahi pelapor.

Video yang diunggah di Instagram pada Kamis (9/12/2021) itu viral. ”Curahan hati” warga pemilik akun @kumalameta di Instagram menjadi perbincangan warganet beberapa hari kemudian. Narasi itu juga menjadi salah satu topik terhangat di Twitter dalam tagar #PercumaAdaPolisi pada Selasa (14/12/2021) dan masih dibicarakan hingga Rabu (15/12/2021).

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan