logo Kompas.id
Politik & HukumSemangat Kewirausahaan Jadi...
Iklan

Semangat Kewirausahaan Jadi Prasyarat Kemajuan Ekonomi Nahdliyin

Dari 10 orang kaya di Tanah Air, hanya satu yang berasal dari kalangan Muslim. Kondisi ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi sehingga perlu direspons dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan umat Islam Indonesia.

Oleh
Rini Kustiasih
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VGdKj9lqOKm4HZeP_M3Wi_9T8Do=/1024x473/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FScreenshot_20211202-142232_YouTube_1638441486.jpg
Kompas

Partai Kebangkitan Bangsa mengadakan diskusi dalam rangka menyambut Muktamar NU dan 100 Tahun NU, Kamis (2/12/2021), di Jakarta. Acara bertajuk ”Gagasan Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin” itu dihadiri oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI M Jusuf Kalla, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, Direktur INFID Sugeng Bahagijo, dan penulis buku Nahdlatut Tujjar, Addin Jauharuddin.

JAKARTA, KOMPAS — Untuk bisa mencapai kemajuan dan kemandirian ekonomi, warga Nahdlatul Ulama didorong mengembangkan semangat kewirausahaan atau entrepreneurship. Selain itu, diperlukan pula dukungan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan usaha kecil untuk dapat menciptakan ekosistem yang lebih ramah bagi nahdliyin.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla dalam diskusi bertajuk ”Gagasan Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin” yang diselenggarakan Partai Kebangkitan Bangsa, Kamis (2/12/2021), di Jakarta, mengatakan, jiwa kewirausahaan itu penting karena semua organisasi Islam di Tanah Air didirikan oleh kalangan pedagang atau saudagar. Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan perkembangan dari Nahdlatut Tujjar, 1918, juga merupakan organisasi yang embrionya dibangun oleh kalangan pedagang.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan