logo Kompas.id
Politik & HukumPandemi Covid-19 Menggeser...
Iklan

Pandemi Covid-19 Menggeser Makna Kepahlawanan

Pahlawan bukan lagi mereka yang melakukan perjuangan fisik untuk membebaskan bangsa dari penjajahan, tetapi sosok yang mengupayakan kemandirian dan kemajuan rakyat dan bangsa Indonesia.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu/ Nina Susilo/ Agnes Swetta Pandia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7_ibBnIVHu4aVvp-qEll1VqYl9k=/1024x627/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F52498b30-f125-432a-b35e-ab8ceb736514_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas Eka Yuana membersihkan lingkungan Makam Pahlawan Nasional WR Soepratman di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/3/2021). WR Soepratman merupakan pencipta lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”. Hari kelahirannya pada 9 Maret ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.

JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 turut menggeser makna sekaligus nilai kepahlawanan di tengah masyarakat. Dalam memaknai Hari Pahlawan, masyarakat tak lagi melihat semangat dan sosok besar yang identik dengan perjuangan fisik, tetapi justru orang-orang terdekat dengan peran-peran kecil yang krusial dalam menghadapi permasalahan kehidupan dan kebangsaan, termasuk pandemi Covid-19.

Jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada 20-23 Oktober 2021 menunjukkan, mayoritas (42,3 persen) dari 510 responden berusia minimal 17 tahun yang ada di 34 provinsi merasakan nilai-nilai kepahlawanan di lingkungan sekitarnya semakin kuat dibandingkan dengan periode sebelum pandemi. Nilai kepahlawanan yang paling mereka rasakan adalah solidaritas sosial (46,6 persen), contohnya saling membantu sesama yang semakin kuat.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan