logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPemantau Pemilu Menghadapi...
Iklan

Pemantau Pemilu Menghadapi Tantangan Zaman...

Dengan pendanaan dari lembaga donor yang kian seret dan tantangan masih seputar poltik uang yang menyebabkan lemahnya budaya berdemokrasi dalam pemilu, kelompok pemantau pemilu terus berupaya menjaga proses elektoral.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PSJVGCECl78uxGfUEIEQGCUlkrY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F682d17bd-3b97-4ab5-8aec-d9bdbc7d60f1_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Koordinator Nasional JPPR Alwan Ola Riantoby menjadi salah satu narasumber dalam diskusi media dengan tajuk ”Dampak Covid-19 terhadap Pilkada 2020” yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat di Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Masyarakat sipil bidang kepemiluan dituntut untuk berubah. Sejak 2009, donor pendanaan dari luar negeri seret. Padahal, aktivisme di bidang pemilu dan demokrasi masih membutuhkan pengawalan. Kolaborasi dan penguatan advokasi di media sosial masih diperlukan untuk mencapai tujuan.

Keberadaan pemantau pemilu, seperti Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), berkontribusi pada akuntabilitas dan transparansi penyelenggaran pemilu. Para pemantau pemilu berperan sebagai aktor yang tak hanya memberikan pendidikan politik pada pemilih dan mendorong keterbukaan penyelenggaraan pemilu, tetapi juga memperjuangkan agar pemilu semakin inklusif bagi kelompok rentan.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan