logo Kompas.id
›
Politik & Hukum›Kemelekan Politik, Kinerja...
Iklan

Kemelekan Politik, Kinerja Partai, dan Daya Tarik Figur Memengaruhi Pilihan Generasi Z dan Y

Sebanyak 48,1 persen responden generasi Z (di bawah 24 tahun) belum menentukan pilihan pada partai politik. Generasi Z yang sudah menjatuhkan pilihan cenderung memilih partai politik lama yang mapan.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d-mKSkZtkHyELUho6a5FR0qlcPM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190515_ENGLISH-ANALISIS-POLITIK_B_web_1557930160.jpg
KOMPAS/IQBAL BASYARI

Petugas pemungutan suara di TPS 005 Babat Jerawat, Kelurahan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, mengenakan kostum superhero Avengers untuk menarik minat pemilih milenial saat pemilu, Rabu (17/4/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Preferensi generasi Z dan Y dalam menjatuhkan pilihan terhadap suatu partai politik dipengaruhi faktor kemelekan politik mereka, kinerja partai, dan daya tarik figur kuat yang melekat pada partai. Hal ini dinilai turut menjelaskan mengapa sebagian generasi milenial yang sudah menentukan pilihan memilih partai politik lama.

Survei Litbang Kompas pada Oktober 2021 menunjukkan, porsi responden dari gen Z (di bawah 24 tahun) yang belum menentukan pilihan pada partai politik  masih 48,1 persen, tertinggi dibandingkan dengan gen Y (24-39 tahun), X (40-55 tahun), dan Baby Boomers  (56-74 tahun). Proporsi itu lebih tinggi daripada rata-rata undecided voters lintas generasi yang 40,8 persen.

Editor:
Antony Lee
Bagikan