logo Kompas.id
Politik & HukumIkatan Kebangsaan Kian Rapuh, ...
Iklan

Ikatan Kebangsaan Kian Rapuh, Pengamalan Pancasila Mesti Diperkuat

Keterbelahan masyarakat setelah dua pemilihan umum presiden (pilpres) semakin terasa saat bangsa harus menghadapi berbagai krisis akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu membuat ikatan kebangsaan semakin rapuh.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mgPLMxyutY4ZsWgkkT8HWOC4jAU=/1024x592/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2FScreen-Shot-2021-07-28-at-15.05.46_1627475622.png
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU

Diskusi ”Membangun Jiwa Pancasila” yang diselenggarakan Aliansi Kebangsaan bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti, secara daring, Rabu (28/7/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Berbagai krisis yang terjadi akibat pandemi Covid-19 menjadi ujian yang dapat merapuhkan ikatan kebangsaan Indonesia. Diperlukan penguatan tata nilai atau dimensi mental spiritual masyarakat untuk menjamin keutuhan dan kemajuan bangsa ke depan.

Hal itu mengemuka dalam diskusi ”Membangun Jiwa Pancasila” yang diselenggarakan Aliansi Kebangsaan bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti, secara daring, Rabu (28/7/2021). Dalam diskusi, hadir Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo dan Wakil Forum Rektor Indonesia sekaligus Rektor Universitas Islam Malang Maskuri.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan