logo Kompas.id
Politik & HukumKPK Melemah, Pemberantasan...
Iklan

KPK Melemah, Pemberantasan Korupsi Sumber Daya Alam Kian Terjal

Pengusutan korupsi SDA tidak mudah. KPK harus menelusuri berbagai kerumitan birokrasi dan perizinan di dalamnya. Bahkan, aktor utama dalam oligarki yang berada di balik korupsi SDA itu tak pernah tersentuh.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/s4kPA9DhR0zPvH65JZYG7ITQVOY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F9c71fd9e-345c-4a62-842b-e6d3bfb91e60_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Lubang bekas tambang batubara yang dibiarkan menganga tanpa rehabilitasi dan reklamasi hanya berjarak beberapa meter dari permukiman warga di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Jumat (3/1/2020). Lubang bekas tambang bak kolam raksasa dengan kedalaman puluhan meter itu tak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam keselamatan manusia.

JAKARTA, KOMPAS — Korupsi di sektor sumber daya alam amat merugikan kepentingan bangsa sebab bertalian dengan korupsi politik dan praktik oligarki. Dibutuhkan kerja keras untuk dapat mengungkap praktik korupsi SDA. Dengan kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi yang diperlemah, dikhawatirkan korupsi terkait SDA semakin menggurita.

Hal itu terungkap dalam diskusi ”Pelemahan KPK dan Korupsi di Sektor Pertambangan dan Sumber Daya Alam” yang diadakan oleh Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi (GAK-LPT) secara daring, Sabtu (19/6/2021).

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan