logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บMengurai Kegaduhan Pengadaan...
Iklan

Mengurai Kegaduhan Pengadaan Alutsista Rp 1.750 Triliun

Selaras dengan keinginan mayoritas publik, pemerintah berupaya memperkuat alat utama sistem persenjataan. Namun, upaya itu harus tetap mengedepankan efisiensi, efektivitas, trasparansi, serta akuntabilitas.

Oleh
Edna C Pattisina
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SLQFi75dPLb9P-5yR8R2igGxcGc=/1024x723/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20171005NUT14_1602944098.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Tank medium yang dibuat hasil kerja sama PT Pindad dan FNSS Turki ikut ditampilkan dalam defile dalam rangka Upacara HUT Ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10). Sejumlah alutsista buatan dalam negeri turut menyemarakkan peringatan tersebut.

Modernisasi alat utama sistem pertahanan atau alutsista merupakan sebuah keniscayaan. Tak hanya pemerintah, publik pun menginginkan adanya penguatan alutsista. Namun, tetap saja dibutuhkan prosedur yang benar agar prosesnya bisa efektif dan efisien serta menguntungkan dalam jangka panjang.

Hasil jajak pendapat Kompas menunjukkan, 98 persen responden menyatakan, untuk menjaga pertahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia, pemerintah perlu secara berkala menambah alutsista dengan kualitas mutakhir atau lebih modern (Kompas, 27 Mei 2021). Publik juga mengharapkan melalui kerja sama dengan negara maju, bangsa Indonesia bisa mandiri dalam memproduksi alat pendukung pertahanan.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan