logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊPenguatan Kohesi Sosial Modal ...
Iklan

Penguatan Kohesi Sosial Modal Bangkit dari Kerentanan

Potret memburuknya legitimasi negara dan pelayanan publik di Indonesia terbaca dari Indeks Negara Rentan 2021. Oleh publik, dua persoalan ini juga diakui kian memburuk. Penguatan kohesi masyarakat menjadi modal bangkit.

Oleh
Gianie/Litbang Kompas
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z4fyaxbZTJZq-311OTvSYWN1NF8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F59880fc3-a88d-412e-a2c6-7f0d4b430f24_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Satu hari setelah dilantik, para menteri Kabinet Indonesia Maju langsung mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Potret memburuknya legitimasi negara dan pelayanan publik di Indonesia terbaca dari Indeks Negara Rentan 2021 yang dirilis sebuah lembaga internasional pada Mei lalu. Oleh publik, dua persoalan ini juga diakui kian memburuk. Penguatan kohesi masyarakat menjadi modal untuk bangkit dari ancaman menjadi bangsa yang rentan.

Dalam laporan Indeks Negara Rentan (Fragile State Index/FSI) 2021 yang mengukur empat aspek, yaitu kohesi, ekonomi, politik, dan sosial, Indonesia memperoleh skor 67,6 dan menempati peringkat ke-99 dari 179 negara yang dikaji. Secara umum, skor ini membaik dibandingkan tahun lalu. Bahkan, dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan perbaikan paling signifikan.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan