logo Kompas.id
›
Politik & Hukum›Rencana Alokasi Belanja...
Iklan

Rencana Alokasi Belanja Alutsista Rp 1.750 Triliun Bisa Bebani Keuangan Negara

Rencana pengajuan belanja alutsista Rp 1.750 triliun dinilai perlu dipertimbangkan kembali. Saat pandemi Covid-19, pengelolaan keuangan negara harus diprioritaskan untuk memulihkan kehidupan masyarakat.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu/Rini Kustiasih
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6BI8T20UviMXobEaftl6aNQKRj0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fe0add388-a7c3-4be3-81cb-68dd660739af_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat yang berlangsung tertutup itu membahas anggaran, alutsista yang akan direncanakan pembeliannya, dan juga sistem pertahanan negara.

JAKARTA, KOMPAS - Rencana  mengalokasikan Rp 1.750 triliun untuk membeli alat utama sistem persenjataan  dari pinjaman luar negeri dinilai akan memberatkan keuangan negara. Pemerintah masih perlu  memprioritaskan anggaran untuk memulihkan dampak pandemi Covid-19.

Rancangan Peraturan Presiden terkait Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan TNI 2020-2024 yang masih dalam pembahasan menyebutkan kebutuhan anggaran pengadaan alat pertahanan serta keamanan hingga tahun 2044. Nilainya  mencapai 124,995 miliar dollar AS atau setara Rp 1.750 triliun.

Editor:
Antony Lee
Bagikan