Dialog dengan Masyarakat Papua Perlu Lebih Inklusif
Menko Polhukam Mahfud MD menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat Papua. Tujuannya untuk membuka ruang dialog kembal bagi perdamaian Papua. Komnas HAM dan peneliti masalah Papua pun apresiatif atas langkah tersebut.
JAKARTA, KOMPAS β Untuk membuka ruang dialog bagi perdamaian di Papua, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat Papua. Komnas HAM dan peneliti masalah Papua mengapresiasi dibukanya kembali ruang dialog tersebut. Namun, jika tujuannya untuk mewujudkan perdamaian Papua, pihak yang dirangkul untuk berdialog perlu lebih diperluas dan inklusif. Dukungan diperoleh Mahfud yang akan menggelar dialog untuk perdamaian Papua.
Sepekan terakhir, Mahfud MD mengadakan dialog intensif dengan berbagai tokoh di Papua. Pada Senin (24/5/2021), misalnya, Mahfud berdialog dengan Wakil Uskup Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Mgr Innocentius Rettobjaan; Uskup Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi; Michael Manufandu; dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo. Dialog pada hari itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis.