logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊDialog dengan Masyarakat Papua...
Iklan

Dialog dengan Masyarakat Papua Perlu Lebih Inklusif

Menko Polhukam Mahfud MD menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat Papua. Tujuannya untuk membuka ruang dialog kembal bagi perdamaian Papua. Komnas HAM dan peneliti masalah Papua pun apresiatif atas langkah tersebut.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gB7ihI0qQnfQLls09gtR6H0Evu8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F762d82e5-9201-4e1c-870e-b6a42047f123_jpg.jpg
KOMPAS/DOKUMENTASI HUMAS KEMENKO POLHUKAM

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD melakukan dialog terkait dengan masalah keamanan di Papua dengan perwakilan tokoh masyarakat dan agama Papua, Majelis Rakyat Papua (MRP), dan DPR Papua di Kemenko Polhukam, Selasa (25/5/2021). Dialog dilakukan secara daring dan luring.

JAKARTA, KOMPAS  β€” Untuk membuka ruang dialog bagi perdamaian di Papua, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat Papua. Komnas HAM dan peneliti masalah Papua mengapresiasi dibukanya kembali ruang dialog tersebut. Namun, jika tujuannya untuk mewujudkan perdamaian Papua, pihak yang dirangkul untuk berdialog perlu lebih diperluas dan inklusif. Dukungan diperoleh Mahfud yang akan menggelar dialog untuk perdamaian Papua.

Sepekan terakhir, Mahfud MD mengadakan dialog intensif dengan berbagai tokoh di Papua. Pada Senin (24/5/2021), misalnya, Mahfud berdialog dengan Wakil Uskup Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Mgr Innocentius Rettobjaan; Uskup Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi; Michael Manufandu; dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo. Dialog pada hari itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis.

Editor:
suhartono
Bagikan