logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊWapres: Kawal Moderasi...
Iklan

Wapres: Kawal Moderasi Beragama

Dunia tengah menghadapi dua kutub ekstrem pemikiran, yaitu konservatisme dan sekularisme dalam memahami ajaran agama. Moderasi beragama perlu terus dikembangkan untuk mencegah perpecahan akibat pemikiran ekstrem itu.

Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fKWRlTAc6flO4g7WvkorJlee5K8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fabc02c25-c920-4ea5-9d40-49ac2fc5c134_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Pedagang kaki lima berjualan di sekitar mural bertema kebinekaan yang menghiasi pagar tembok di Jalan Batam, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (24/1/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Dewasa ini keberagaman beragama di Indonesia dihadapkan pemikiran-pemikiran ekstrem yang jika dibiarkan berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mencegah perpecahan, moderasi beragama sebagai jalan tengah perlu terus dikawal.

Wakil Presiden Ma\'ruf Amin, saat menyampaikan orasi ilmiah dalam perayaan Dies Natalis ke-64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (20/5/2021), memaparkan, saat ini, dunia tengah menghadapi dua kutub ekstrem pemikiran, yaitu konservatisme dan sekularisme dalam memahami ajaran agama. ”Oleh karena itu, upaya mengawal moderasi beragama menjadi semakin penting untuk terus dimajukan, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan umat serta bangsa,” ujar Wapres saat menyampaikan orasi secara daring di Sidang Senat Terbuka UIN Jakarta.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan