logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บSumarsih, 23 Tahun...
Iklan

Sumarsih, 23 Tahun Memperjuangkan Keadilan

Selama 23 tahun, Sumarsih memperjuangkan keadilan dan HAM. Konsistensinya, antara lain, ditunjukkan dengan melakukan aksi Kamisan di depan Istana Negara sejak 2007 sebanyak lebih dari 600 kali.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kegluKBWvM39F98LjGUE5dVUV34=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F43b0a51c-0fe4-4b98-8a77-a69100585f0d_jpg.jpg
KOMPAS/Dian Dewi Purnamasari

Sumarsih (69), ibu dari aktivis mahasiswa yang menjadi korban penembakan aparat dalam peristiwa Semanggi I, 13 November 1998, saat ditemui di rumahnya, Rabu (5/5/2021).

Saat bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih (69), jejak luka batin karena kehilangan putra sulungnya yang diterjang peluru aparat pada peristiwa Semanggi I, 13 November 1998, seolah tak tampak. Sumarsih tampak tegar dan kuat, apalagi jika melihat riwayat perjuangannya yang terjal dan panjang. Meski rambutnya telah memutih dimakan usia, semangatnya untuk memperjuangkan keadilan selalu muda.

โ€Kepergian Wawan telah mengubah drastis hidup saya. Tetapi, kalau mengingat kembali perjuangan Wawan dan kawan-kawan, soal enam agenda reformasi, termasuk supremasi hukum, saya kembali disadarkan untuk kembali berjuang. Melawan lelah,โ€ ujar Sumarsih dengan suara memelan, di rumahnya, Rabu (5/5/2021).

Editor:
budisuwarna
Bagikan