Sumarsih, 23 Tahun Memperjuangkan Keadilan
Selama 23 tahun, Sumarsih memperjuangkan keadilan dan HAM. Konsistensinya, antara lain, ditunjukkan dengan melakukan aksi Kamisan di depan Istana Negara sejak 2007 sebanyak lebih dari 600 kali.
Saat bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih (69), jejak luka batin karena kehilangan putra sulungnya yang diterjang peluru aparat pada peristiwa Semanggi I, 13 November 1998, seolah tak tampak. Sumarsih tampak tegar dan kuat, apalagi jika melihat riwayat perjuangannya yang terjal dan panjang. Meski rambutnya telah memutih dimakan usia, semangatnya untuk memperjuangkan keadilan selalu muda.
โKepergian Wawan telah mengubah drastis hidup saya. Tetapi, kalau mengingat kembali perjuangan Wawan dan kawan-kawan, soal enam agenda reformasi, termasuk supremasi hukum, saya kembali disadarkan untuk kembali berjuang. Melawan lelah,โ ujar Sumarsih dengan suara memelan, di rumahnya, Rabu (5/5/2021).