Yuk “Ngaji” yang “Adem” di Medsos…
Di masa pandemi, kian banyak ulama yang memanfaatkan dunia digital untuk mengaji dan mengkaji kitab kuning sekaligus menyebarkan Islam moderat. Narasi ini dibutuhkan untuk memutus rantai kekerasan dan intoleransi
Media sosial ibarat dua mata pisau. Satu sisi bisa sangat tajam dan melukai, tetapi di sisi lain, dengan karakternya yang interaktif, medsos dapat bermanfaat untuk mengupas dan mengkaji beberapa hal secara mendalam, dan dengan jangkauan yang begitu masif. Dalam makna yang positif itu, beberapa kiai atau ulama moderat di Tanah Air mencoba medsos sebagai sarana untuk menyeru pada kebaikan dan hikmah hidup.
Fenemona penggunaan medsos untuk berdakwah atau menyampaikan pada kebaikan ini kian marak di masa pandemi. Para ulama yang biasanya mengaji langsung dengan diikuti oleh ribuan jamaah di pondok pesantren atau masjid, kini mengubah pola kegiatannya. Membaca dan mengaji kitab kini dilakukan secara online. Beberapa kanal medsos secara rutin menyiarkan kajian dari ulama moderat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.