Terorisme
Jamaah Islamiyah Ubah Strategi agar Bertahan
Jamaah Islamiyah dibawah pimpinan Para Wijayanto mengubah strategi. Kelompok ini memfokuskan diri pada dakwah, kemudian perekrutan anggota baru, dan pendidikan.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono menunjukkan gambar pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto, Senin (4/1/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara RI mengungkapkan bahwa organisasi teroris Jamaah Islamiyah di Indonesia telah mengubah strategi mereka selama satu dekade terakhir. Selain bertahan tanpa tertangkap, mereka juga mengirimkan anggotanya ke Suriah, Jordania, dan Palestina untuk berlatih.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (4/1/2021), mengatakan, dari penangkapan dan pemeriksaan terhadap anggota Jamaah Islamiyah, terungkap bahwa struktur dan konsep organisasi JI diubah ketika dipimpin Para Wijayanto. Para Wijayanto telah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada 2019.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Jemaah Islamiyah Ubah Strategi agar Bertahan".
Baca Epaper Kompas