logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊIrjen Napoleon Catut Petinggi ...
Iklan

Irjen Napoleon Catut Petinggi Polri

Irjen Napoleon Bonaparte disebut mencatut petinggi Polri agar bisa menerima uang suap hingga hampir Rp 7 miliar dari Joko Tjandra. Negosiasi suap di Gedung TNCC Mabes Polri.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8Orfz9KuqKfZWp-d71ICnJzQML8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F28e1275d-5360-4509-8aed-97666c317022_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Terdakwa kasus suap penghapusan nama Joko Tjandra dari DPO Interpol, Irjen Napoleon Boneparte, menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Salah satu terdakwa kasus suap penghapusan nama Joko Soegiarto Tjandra dari daftar pencarian orang Interpol, Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte, mencatut petinggi Polri untuk meminta tambahan uang suap dari Joko Tjandra. Upaya ini berbuah hasil. Napoleon menerima uang suap hingga hampir Rp 7 miliar dari semula hanya Rp 3 miliar.

Permintaan tambahan uang suap dengan mencatut petinggi Polri itu terkuak ketika berkas dakwaan Napoleon dan tiga terdakwa lain dalam kasus tersebut dibacakan jaksa penuntut umum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/11/2020). Tiga terdakwa lain dimaksud adalah Brigadir Jenderal (Pol) Prasetijo Utomo, pengusaha Tommy Sumardi, dan Joko Tjandra.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan