logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊSukarelawan Dipukul,...
Iklan

Sukarelawan Dipukul, Muhammadiyah Minta Warga Tak Terprovokasi

Muhammadiyah Disaster Management Center menyesalkan kekerasan yang menimpa sukarelawan kesehatan saat memberikan pelayanan kesehatan saat unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja. Insiden itu akan ditindaklanjuti.

Oleh
ANITA YOSSIHARA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xKzyQNdW62XAl523u1b0YK8UrEs=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F71660555-f3d0-45d9-b0a8-f65b9d5792ca_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Massa yang sebagian besar remaja mengikuti aksi susulan menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). Aksi tersebut dibubarkan dengan gas air mata dan berakhir ricuh setelah sebelumnya terjadi pelemparan ke arah polisi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Persyarikatan Muhammadiyah menyesalkan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan kepada sukarelawan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah yang tengah melaksanakan pelayanan kesehatan saat berlangsung unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020). Masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, diminta untuk tidak terprovokasi.

”Seluruh pimpinan di tingkat PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) dan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) serta sukarelawan Muhammadiyah seluruh Indonesia kami minta untuk tidak terprovokasi dan tetap menjalankan tugas kemanusiaan dan kebencanaan,” kata Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan melalui surat edaran, Rabu (14/10/2020).

Editor:
Antony Lee
Bagikan