Oposisi Tak Berbobot, Usik Kualitas Demokrasi
Konfigurasi kekuatan politik pendukung pemerintah di era Jokowi-Amin dinilai sangat kuat. Hal itu memengaruhi kualitas demokrasi, di antaranya keputusan penting diambil tanpa partisipasi publik dan proses deliberasi.
JAKARTA, KOMPAS — Periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin terjadi konsolidasi politik di antara partai-partai politik pendukung pemerintah di parlemen. Konfigurasi kekuatan politik pendukung pemerintah itu dinilai sangat kuat. Hal itu memengaruhi kualitas demokrasi, di antaranya banyak keputusan penting diambil tanpa partisipasi publik dan proses deliberasi.
Saat diskusi Ironi Ruang Publik di Masa Pandemi Covid-19 yang digelar lembaga Public Virtue Institute, Yayasan Kurawal, dan Erasmus Huis-Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jumat (4/9/2020), sosiolog dan Ketua Penasihat Public Virtue Institute Thamrin Amal Tomagola menyatakan, tak ada satu pun partai dapat memainkan peranannya sebagai oposisi murni yang berkualitas.