Industri Media Hadapi Tekanan Berat di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 sangat memukul industri media yang beberapa waktu sebelum pandemi sudah menyurut. Dewan Pers menyampaikan, pemerintah berjanji memberikan insentif agar media tidak tutup dan tidak mem-PHK pekerjanya.

Kompas/Heru Sri Kumoro

Deretan kursi kosong saat digelar rapat kerja secara daring antara anggota Komisi I DPR dengan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia dan Dewan Pers di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Rapat tersebut, antara lain, membahas mengenai pengawasan konten berita dan penyiaran terhadap pandemi Covid-19. Selain itu, juga dibahas mengenai dampak Covid-19 ini terhadap perusahaan media massa.

JAKARTA, KOMPAS — Industri media massa mengalami tekanan yang berat di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah berjanji segera mengucurkan sejumlah insentif untuk mengatasi ancaman penutupan perusahaan pers dan PHK akibat pandemi ini.

Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Ade Wahyudin saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (26/7/2020), mengatakan, sejak akhir Maret, pihaknya menerima 93 pengaduan terkait dampak krisis di media. Beberapa kasus yang ditemui LBH Pers adakah kebijakan PHK, merumahkan karyawan dan jurnalis, pemotongan gaji, hingga penundaan pembayaran THR. Dari laporan yang diterima LBH Pers tersebut, kasus paling banyak terjadi di Jakarta.