logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊVedi Hadiz: Pandemi Covid-19...
Iklan

Vedi Hadiz: Pandemi Covid-19 Membuka Cacat Demokrasi Indonesia

Demokrasi Indonesia dinilai tidak pada tingkat kematangan yang diduga banyak orang. Sekarang, karena pandemi Covid-19, cacat-cacat demokrasi Indonesia yang selama ini bisa ditutupi oleh gemuruh pemilu menjadi terlihat.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K9CweK71zk96N19M1wTr-lO3nvY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F23df5105-e3e9-4175-ad3d-89b7aa25cbdf_jpg.jpg
Kompas

Direktur Asia Institut The University of Melbourne Vedi Hadiz

JAKARTA, KOMPAS β€” Guru Besar Kajian Asia yang juga Direktur Institut Asia di University of Melbourne, Australia, Vedi Hadiz mengatakan, selama lebih dari dua dekade reformasi, kualitas demokrasi Indonesia baru sebatas legal formal, belum di tingkat substantif. Pandemi Covid-19 semakin menunjukkan secara terbuka kerentanan demokrasi di Indonesia.

Vedi berpendapat, selama ini demokrasi cenderung hanya dipandang sebagai penyelenggaraan pemilu, proses kampanye, dan keberadaan partai politik. Namun, demokrasi di Indonesia tidak sungguh-sungguh menyentuh aspek akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi publik dalam penetapan suatu kebijakan.

Editor:
Antony Lee
Bagikan